Suara.com - Di saat orang lain liburan bersama keluarga, anak perantauan yang tak bisa pulang karena lembur atau harus bekerja pun merasakan rindu kampung halaman atau homesick.
Menjadi anak rantau bisa dibilang adalah sebuah pengalaman hidup yang manis pahit. Terutama ketika rasa rindu kampung halaman (homesick) terbentur pekerjaan, masalah jarak, waktu dan apalagi uang.
Perubahan lingkungan ini tak dapat disangkal dapat mengacaukan kondisi emosional dan psikologis Anda. Tidak jarang Anda bisa merasa jenuh dan tidak betah sehingga ingin sekali pulang ke rumah untuk merasakan kembali keakraban seperti dulu.
Beberapa orang mungkin bisa sampai ikut mengalami keluhan fisik saat merindukan kampung halamannya, seperti sakit perut, sulit tidur nyenyak, sakit kepala, sulit fokus dan berpikir jernih, selalu merasa lelah, hingga susah makan.
Baca Juga: Diterjang Tsunami, Tim SAR Temukan Banyak Ikan Naik ke Daratan Ujung Kulon
Selain itu, risiko homesick juga dilaporkan paling tinggi pada wanita dan orang-orang yang merantau karena terpaksa atau tidak atas kemauannya sendiri.
Ini tips mengatasi homesick untuk mengusir sepi buat anak rantau dilansir Hello Sehat.
1. Cari kesibukan baru
Berdasarkan riset American Camp Association, salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan rasa rindu rumah adalah dengan membuat diri Anda sesibuk mungkin.
Jadi, cobalah cari kegiatan positif sebanyak-banyaknya untuk mengisi waktu luang dan mengalihkan pikiran dari rasa rindu itu. Misalnya, “main peran” selayaknya turis dan jelajahi tempat-tempat yang unik di daerah tersebut. Gali juga informasi tentang acara-acara yang menarik perhatian, seperti pertandingan olahraga, festival musik, dan pertunjukan teater.
Baca Juga: Power of Emak-emak, Ketika Buku Paspor Dijadikan Catatan Belanja
Tidak ada salahnya juga untuk bergabung dengan klub atau ikut kursus. Selain membuat Anda punya kesibukan baru, ini juga membuka kesempatan untuk membuat teman dan koneksi baru.
2. Dekor kamar tidur senyaman mungkin
Bagi anak rantau, kamar tidur bukan hanya menjadi tempat beristirahat tapi juga sebagai tempatsetelah melakukan banyak aktivitas dan menyimpan berbagai macam barang penting.
Nah, cobalah untuk merapikan dan menata ulang kamar tidur Anda jadi senyaman mungkin. Jika memungkinkan, minta orang rumah untuk mengirimkan barang-barang yang bisa mengingatkan Anda pada mereka dan letakkan di kamar tidur sebagai pengingat akan kampung halaman. Bisa juga minta mereka mengirimkan makanan kesukaan Anda di rumah.
Buat kamar baru Anda senyaman dan semirip mungkin dengan kamar Anda di rumah lama.
3. Curhat ke sesama anak rantau
Bila rasa rindu rumah begitu kuat hingga Anda merasa sedih dan ingin menangis, jangan ditahan. Menangislah sampai merasa lebih lega. Tidak ada salahnya untuk menangis karena beradaptasi memang membutuhkan waktu dan merindu itu wajar.
Cara lainnya adalah dengan curhat ke seseorang yang Anda percaya. Cobalah berbagi pengalaman dengan orang-orang yang juga sedang atau pernah merantau. Banyak orang di luar sana yang juga senasib dengan Anda sehingga Anda tahu Anda tidak sendirian.
4. Temukan hal positif tentang tempat tersebut
Ketika sedang senggang, cobalah duduk merenung dan pikirkan apa saja hal-hal positif yang Anda alami sejauh ini di tempat baru.
Misalnya, Anda jadi dapat memperoleh kebebasan yang mungkin dahulu tidak didapatkan di tempat tinggal yang lama. Sulu sewaktu di rumah berlaku jam malam sehingga Anda tidak bisa bebas berkumpul dengan teman barang untuk bermain atau menyelesaikan tugas. Sementara di tempat yang baru ini, Anda sendirilah yang menentukan kapan jam malam buat diri sendiri.
Apa lagi? Mungkin udara dan lingkungan di tempat yang sekarang jauh lebih bersih dan indah dibanding kampung halaman Anda. Sekarang Anda mungkin juga tidak perlu lagi makan hati karena kesal terjebak macet seperti dulu.
Mencatat hal-hal positif ini akan membantu “merapikan” kembali pikiran Anda yang sedang kalut. Dengan begitu, Anda jadi menyadari bahwa tidak selamanya sesuatu yang baru dan asing itu buruk.
5. Konsultasi ke dokter
Anda juga dapat mengikuti program konseling dengan psikolog untuk membantu mengurangi rasa kesepian dan kecemasan akibat homesick.
Hal ini sangat penting untuk memantau kondisi psikologis Anda agar tidak sampai jatuh ke dalam fase depresi. Konseling juga sangat berguna untuk mendeteksi dan mengatasi gejala-gejala depresi yang mungkin muncul sebelum terlambat.
Jadi jangan banyak meratapi nasib atau merenung karena jadi anak rantau, banyak lakukan kegiatan untuk mengusir rasa jenuh dan homesick pada kampung halaman.