Suara.com - Masa saling mengenal pasangan atau disebut pacaran adalah masa paling indah bagi mereka yang sedang kasmaran, tapi terkadang tidak kedua belah pihak ingin terus bersama, karena tidak bisa mengahiri maka tidak sedikit yang memilih hilang tanpa kabar alias ghosting.
Bukan rahasia lagi, di zaman sekarang ini komunikasi pasangan lebih banyak melalui teknologi seperti media sosial dan telepon, lalu si dia hilang dengan tidak memberi kabar lagi atau tiba-tiba kamu di block dari semua media sosial.
Ghosting bukanlah fenomena baru, ghosting adalah trik pasif agresif untuk mengakhiri hubungan pasangan ingin putus, ghosting adalah strategi pasif agresif yang dilakukan seseorang sebagai upaya menghindar dan mengakhiri hubungan secara sepihak dengan tiba-tiba.
Begini, biasanya jika ingin menyudahi sebuah hubungan, Anda tentu akan lebih dulu memberi tahu maksud dan alasan pribadi Anda langsung kepada si orang tersebut, bukan? Misalnya, dengan berkata “Maaf, aku merasa hubungan ini nggak akan berhasil.” baik itu lewat duduk bertatap muka atau mungkin lewat pesan singkat.
Baca Juga: Polisi Telusuri Jenis Narkoba yang Digunakan Dua Laki-laki Tak Berpakaian
Beda dengan para pelaku ghosting. Mereka akan benar-benar menghilang seperti hantu yang “datang tak dijemput, pulang tak diantar.
Kenapa seseorang tega ghosting? mengutip Psychology Today dilansir dari Hello Sehat.
1. Pilih bermain aman
Menurut Rachel Russo, seorang penasihat hubungan percintaan di New York, ada banyak hal yang bisa melatarbelakangi keputusan seseorang untuk tiba-tiba menghilang tanpa kabar begitu saja. Umumnya mereka merasa ini adalah cara terbaik untuk mengatakan secara tidak langsung bahwa mereka tidak lagi tertarik atau tidak menaruh perasaan pada Anda.
Mereka menganggap bahwa menghilang adalah salah satu-satunya jalan keluar yang paling aman untuk menghindari potensi masalah. Mereka berbuat demikian demi menghindari konsekuensi situasi canggung atau drama yang biasanya terjadi ketika harus saling berbicara dari hati ke hati tentang masa depan hubungan tersebut. Mungkin karena takut atau tidak ingin berhadapan dengan reaksi Anda.
Baca Juga: Persija Jakarta Buru Lima Pemain di Posisi Berbeda
Pasalnya, memang tidak semua orang bisa menerima begitu saja jika hubungan asmaranya hendak diakhiri satu pihak. Kekhawatiran pelaku ghosting terhadap reaksi Anda yang mungkin marah, menolak, menangis, dan berteriak, membuat nyali mereka ciut untuk mengatakan maksud hati yang sebenarnya.