Makanan Wajib Ini Ternyata Jadi Santapan Denny Sumargo saat Natal

Senin, 24 Desember 2018 | 21:32 WIB
Makanan Wajib Ini Ternyata Jadi Santapan Denny Sumargo saat Natal
Denny Sumargo saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018). [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain berkumpul bersama keluarga, Natal juga menjadi kesempatan yang dinantikan untuk menikmati santapan lezat, apalagi bagi yang pulang ke kampung halaman, pastilah sudah rindu dengan makanan khas yang harus dibayar tuntas, seperti yang dilakukan Denny Sumargo.

Pada Natal kali ini Denny Sumargo sejatinya memiliki keinginan untuk pulang ke Makasar untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, karena ada beberapa hal yang masih diurus pasca batalnya pernikahan dengan Dita Soedarjo, Denny mengaku kemungkinan belum bisa mudik.

Oleh karena itu, kemungkinan ia masih tetap berada di Jakarta.

“Natalan saya mungkin pulang ke Makasar, mungkin juga nggak. Karena masih ada beberapa urusan sisa kemarin yang harus diselesaikan di sini,” ungkap Denny saat ditemui Suara.com belum lama ini di bilangan Jakarta Barat.

Baca Juga: Pasca Tsunami Selat Sunda, Anies Minta Warga Waspada Bencana

Padahal bila ada kesempatan untuk bertemu sanak keluarga di Makasar, Sulawesi Selatan, mantan pebasket itu mengaku ingin menikmati sajian Natal khas Makasar yang wajib disantap.

“Makanan pulang kampung biasanya coto Makasar, pallubasa, wah banyak lagi deh yang harus dimakan,” sambungnya.

Coto Makasar sendiri adalah makanan khas yang sudah sangat terkenal dari Makasar. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.

Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.

Sementara itu, hampir sama dengan Coto, pallubasa juga terbuat dari jeroan (isi dalam perut) sapi atau kerbau. Proses memasak pun hampir sama dengan Coto Makassar, yakni jeroan direbus dalam waktu lama. Setelah matang, jeroan ditambah dengan daging itu diiris-iris, kemudian ditaruh/dihidangkan dalam mangkuk.

Baca Juga: Istri Ifan Seventeen Korban Tsunami, Sandiaga: Jumat Kami Masih Bersama

Dahulu pallubasa untuk bagian daging sapi sirloin dan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI