Suara.com - Desa Wae Rebo di Flores menawarkan keindahan bak surga di atas awan pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Butuh waktu sekitar 3 hingga 4 jam untuk dapat mencapai desa ini dan menikmati lanskap alam berupa deretan gunung dan 7 rumah adat berbentuk kerucut nan begitu purba.
Menyisir 7 kilometer perjalanan darat ke Desa Wae Rebo, tak jarang para wisatawan disambut kabut tipis yang perlahan turun dari kawasan perbukitan dan menyelimuti desa.
Sesampainya di salah satu desa terindah di Indonesia ini, kita akan menyimak 7 buah rumah berbentuk lumbung kerucut yang setiap rumahnya dihuni enam hingga delapan keluarga.
Masyarakat adat setempat menyebut hunian ini sebagai Mbaru Niang, rumah adat yang terdiri dari lima lantai, beratapkan daun lontar dan ditutupi ijuk.
Setiap wisatawan yang bertandang akan disambut ke satu Mbaru Niang yang disediakan khusus untuk para wisatawan.
Kita akan dijamu masyarakat Wae Rebo sembari menyesap kopi khas Flores dan dipersilahkan beristirahat dengan bantal dan selimut seadanya jika ingin bermalam.
Saat pagi tiba, sinar matahari yang menyelinap di antara kabut menambah citra eksotis Desa Wae Rebo, membayar semua lelah kala menyisir medan yang terjal menuju desa.
Tak heran, Desa Wae Rebo terkelola dengan baik secara pariwisata sebab mendapatkan bimbingan langsung dari Indonesia Ecotourism Network yang berusaha memajukan desa-desa yang tak terperhatikan menjadi desa wisata yang maju dan banyak dikunjungi.