Suara.com - Topi bisa dibilang termasuk salah satu fashion item favorit para lelaki. Selain dipakai untuk melindungi panas dari sinar matahari, warna, desain, dan modelnya bisa menunjang penampilan. Namun, di balik kerennya lelaki memakai topi, ternyata mereka juga terancam mengalami masalah di bagian kepala. Beberapa merasa rambutnya mudah rontok karena terlalu sering memakai topi, sehingga mengakibatkan kebotakan dini.
Dikutip dari rilis Hellosehat, James Gatherwright bersama tim peneliti dari Amerika Serikat mencoba mengamati kebiasaan memakai topi pada lelaki dan perempuan melalui dua penelitian berbeda. Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Plastic and Reconstructive Surgeons ini melibatkan 92 pria kembar identik dan 98 perempuan kembar identik. Meski dilakukan secara terpisah, proses pengambilan sampelnya tetap sama.
Para ahli sama-sama mengukur lama pemakaian topi dan kadar hormon testosteron pada lelaki dan perempuan. Sebab, hormon testosteron memegang peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seksual pria, sekaligus pertumbuhan rambut. Jika tubuh kekurangan hormon testosteron, maka dapat menyebabkan rambut botak atau menipis seiring waktu.
Berdasarkan penelitian tersebut, para ahli menemukan bahwa semakin lama pria memakai topi, semakin cepat pula mereka mengalami rambut rontok di bagian temporal alias kepala bagian samping. Di sisi lain, hal ini tidak terbukti pada perempuan.
Baca Juga: Tsunami Selat Sunda Telan Puspita Bersama Anak dalam Kandungannya
Kasus kebotakan pada lelaki dapat disebabkan oleh banyak faktor, artinya bukan hanya karena kebiasaan memakai topi. Salah satu penyebab paling umum adalah adanya hormon penyebab kebotakan yang disebut dengan dihidrotestosteron atau DHT. Hormon DHT ini bersifat genetik, artinya hanya lelaki yang punya hormon inilah yang akan mengalami kebotakan.
Namun, tidak menutup kemungkinan topi juga dapat menyebabkan rambut lelaki jadi gampang rontok dan cepat botak. Hal ini bergantung dari jenis topi dan seberapa lama pemakainya.
Rambut bisa jadi botak atau menipis jika terbiasa memakai topi yang sangat ketat dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, rambut dan kulit kepala yang sering tertutup topi akan sulit bernapas karena kekurangan oksigen.
Perlu menjadi catatan juga, bahwa topi yang terlalu ketat di kepala bisa menghalangi suhu panas keluar dari kepala. Sehingga aliran darah ke folikel rambut jadi terhambat dan memicu stres. Batang rambut pun lama-lama jadi melemah dan rontok satu per satu.
Akan tetapi, pemakaian topi tidak mengakibatkan kebotakan permanen. Kepala yang mengalami kerontokan rambut bisa kembali tumbuh subur dan menguat. Asalkan Anda melepas topi dan membiarkannya bernapas lega.
Baca Juga: Warga Jakarta Ikut Terkena Tsunami, Bani Kritis, Adiknya Ditemukan Tewas
Berikutnya, jika ingin memakai topi lagi, pakailah topi yang agak longgar agar aliran darah ke folikel rambut menjadi lebih lancar sehingga mencegah kerontokan.
Di sisi berbeda, beberapa pakar kesehatan lainnya, termasuk dr. Aman Samrao, seorang spesialis kulit di Harbor-UCLA Medical Center, Amerika Serikat, justru mengungkapkan fakta sebaliknya. Menurut dr. Aman Samrao, penyebab kebotakan karena kebiasaan pakai topi hanyalah mitos belaka.