Suara.com - Putri Pariwisata Indonesia, Astari Vernideani, tampil sebagai juara dalam kontes Miss Tourism International 2018. Kontes tersebut di gelar di Sunway Resort Hotel & Spa, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/12/2018). Inilah gelar pertama yang diraih Indonesia dalam ajang Miss Tourism International sejak pertama kali mengikuti ajang ini tahun 2008.
Pada ajang ini, Astari berada di urutan pertama untuk Top 3 Highest Votes Delegates, disusul oleh Malaysia dan Venezuela. Ia berhasil menyisihkan 44 kontestan negara lainnya. Selain itu, Astari juga menyabet 3 Subsidiary Title lainnya, yaitu Miss Glowing GloJas, Miss Charming Carlo Rino, dan Miss Aladdin Street Global Ambassador.
"Luar biasa. Selamat bagi Astari Vernideani yang telah menjuarai Miss Tourism International 2018. Ini merupakan kado akhir tahun bagi pariwisata Indonesia," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Astari Vernideani sudah mengikuti ajang pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia sejak 2015, tapi selalu gagal. Berkat kegigihannya, Astari meraih gelar Puteri Indonesia tahun 2017. Dan akhirnya Finalis DKI Jakarta 5 ini berhasil menyabet Miss Tourism International 2018.
Baca Juga: Lomba Foto & Cerita Wastra Nusantara, Kemenpar Siapkan Hadiah Ratusan Juta
"Terima kasih juga buat anak-anak muda GenPI (Generasi Pesona Indonesia) dan GenWI (Generasi Wonderful Indonesia) yang turut all out mengajak sahabat warganet untuk memberikan vote. Gerakan mereka semakin efektif melalui media sosial," ungkap Arief.
Menpar selalu mengucapkan bahwa satu penghargaan itu dapat memberikan tiga manfaat atau yang ia sebut sebagai 3C.
Pertama adalah confidence. Award akan menaikkan tingkat kepercayaan (confidence level). Penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan.
"Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self confidence kita akan naik," bebernya.
Kedua adalah credibility. Jika dikomunikasikan dengan baik, award yang diperoleh dapat menjadi cara marketing yang paling efektif untuk image. Menurut Menpar, kita tidak perlu bersusah payah menyampaikan keunggulan yang kita miliki. Orang lainlah yang menyatakannya. Terlebih ini merupakan ajang Miss Tourism International. Sehingga ini merupakan endorser yang baik bagi pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Pariwisata Terus Tumbuh, Kemenpar Optimis Sambut 2019
"Yang terakhir adalah calibration. Sebuah penghargaan juga bermanfaat untuk melihat apakah yang kita lakukan sudah benar sekaligus mengetahui posisi kita dibandingkan dengan yang lain," tambah Arief.