Trend Positif, Kunjungan Cruise Diprediksi Naik 19,6% di Tahun 2019

MN Yunita Suara.Com
Jum'at, 21 Desember 2018 | 18:00 WIB
Trend Positif, Kunjungan Cruise Diprediksi Naik 19,6% di Tahun 2019
FGD Pengembangan Promosi Wisata Cruise, Kamis (20/12/2018).(Dok:Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah kunjungan kapal pesiar (cruise) ke Indonesia diproyeksikan bakal tumbuh 19,6% di tahun 2019. Dari pergerakan ini, wilayah Sabang dan Medan didorong mendapatkan stop overs dari jalur Selat Malaka. Ini mengingat Sumatera menjadi destinasi favorit dari kapal pesiar.

Hal tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Promosi Wisata Cruise yang digelar, Kamis (20/12/2018). Bertempat di Ballroom Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, FGD ini diikuti oleh 33 peserta. Mulai dari kementerian terkait, pemerintah daerah, dan industri pariwisata.

Empat narasumber dalam acara ini adalah Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari, Indroyono Soesilo dan Wakil Walikota Sabang, Suradji Junus. Selain itu juga Kepala BPKS Sabang, Sayid Fadili juga Assisten Vice President Genting Dream Cruise, Ika Safitri. Sebagai moderator, ditunjuk Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Ramadhani.

“Pertumbuhan cruise ship di Indonesia sangat bagus. Proyeksi penumpangnya pada tahun depan naik di angka 9,7%. Kehadiran mereka tentu positif. Akan ada banyak devisa yang masuk. Di sini yang paling penting kreativitas daerah,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari, Indroyono Soesilo.

Jumlah wisman cruise ship pada 2019 berada di level 387.873 orang. Bandingkan dengan realisasi kunjungan wisman dari jalur laut saat ini 353.425 orang. Kenaikan arus wisman ini juga selaras dengan cruise ship numbers of call-nya. Pada 2019 nanti, sudah ada 593 call rencana kedatangan kapal pesiar. Jumlah ini naik 19,6% dari tahun 2018 yang hanya mencapai 496.

Dari slot cruise ship number of call, Sabang, NAD, wilayah ini mendapatkan slot 25 pada 2019. Jumah ini sekitar 4,22% dari total 593 call kapal pesiar. Indroyono menambahkan, cruise ini wajib singgah di Sabang pada 2019.

“Sabang akan mendapatkan 25 call dan semua harus bisa singgah di sana. Sebab, potensi Sabang besar, infrastrukturnya sangat mendukung,” lanjut Indroyono lagi.

Didukung perairan luas, wilayah nusantara menjadi favorit kunjungan cruise hingga 74%. Cruise ini memiliki kapasitas angkut lebih dari 3.000 orang. Cruise kelas medium menempati slot 21% dengan daya angkut 1.000-3.000 wisman.

Lalu, kelas expedition vessels kurang dari 1.000 orang, hanya memiliki kuota 5%. Pada 2019, tipe cruise besar ditarget 287.334 wisman dan 79.543 orang untuk medium.

“Kami terus melakukan pengembangan infrastruktur. Dengan kehadiran cruise-cruise di Sabang akan membuka banyak peluang. Kedatangan wisman akan mendorong pertumbuhan perekonomian secara umum. Kami sudah siapkan formulasi paketnya bila mereka datang nanti,” kata Wakil Walikota Sabang, Suradji Junus.

Wisata cruise ini tetap menempatkan Sumatera sebagai destinasi favorit. Pulau Andalas memiliki slot 38%, lalu disusul Bali 21% dan Nusa Tenggara memiliki slot 20%. Sementara Jawa hanya menempati kuota 16%.

Baca Juga: Jual Belitung, Kemenpar Lakukan Product Presentation di Singapura

Merunut dari kapal pesiarnya, Dream Cruise masih jadi andalan dengan komposisi 45%. Untuk Kapal Princess 8%, lalu masing-masing 6% didonorkan Star Clippers dan AIDA.

“Kami tetap mengoptimalkan pasar Indonesia. Secara umum destinasinya bagus-bagus. Sabang memiliki karakter unik. Kami akan eksplore destinasinya melalui fam trip. Terlepas dari itu, secara internal, Dream Cruise ini pertumbuhannya cepat. Kami memiliki 2 kapal baru sejak 2016,” tegas Assisten Vice President Genting Dream Cruise, Ika Safitri.

Usai menggelar FGD, program fam trip diadakan pada 20-21 Desember 2018. Venuenya terbentang dari Banda Aceh hingga Sabang. Memiliki penumpang tinggi, Genting Dream Cruise tetap menempatkan Bintan, Kepulauan Riau, sebagai destinasi utamanya. Setelah Bintan ada Benoa, Bali. Sepanjang 2018, Genting Dream datang 60 kali sepanjang 52 pekan dengan kapsitas 6.000 orang per trip.

“Genting Dream Cruise ini moda paling efektif untuk mendatangkan wisman. Daya angkutnya besar dan mereka secara rutin berlayar di perairan Indonesia. Kehadiran cruise ini jadi garansi devisa yang menjanjikan. Bila mereka datang pasti ada impact ekonomi yang besar di sana,” terang Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani.

Menjadi katalis penggerak perekonomian, Genting Dream Cruise memiliki paket istimewa. Ada paket 5-Night Cruises dengan destinasi diantaranya Surabaya dan Bali Utara. Untuk program 2-Night Cruises, kapal ini mengunjungi Bintan.

Menanggapi pergerakan positif wisman dari jalur laut, apresiasi diberikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

“Pergerakan wisman dari laut ini sangat bagus. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menaikan kuota ini sangat positif. Dengan potensinya, Sabang menjadi salah satu destinasi terbaik yang bisa dikembangkan. Jadi, ada suasana baru yang ditawarkan bagi wisman kapal pesiar. Kami yakin, cruise yang lain akan ikut bila Genting Dream Cruise reguler berkunjung ke sana,” tutup Menpar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI