Pesona Wisata Majalengka Buktikan Sektor Pariwisata Makin Menggeliat

MN Yunita Suara.Com
Rabu, 19 Desember 2018 | 18:00 WIB
Pesona Wisata Majalengka Buktikan Sektor Pariwisata Makin Menggeliat
Pesona Wisata Majalengka digelar pada 14-16 Desember 2018. (Dok:Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesona Wisata Majalengka yang digelar pada 14-16 Desember 2018 berlangsung sukses. Event kolaborasi antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka bersama Pondok Pesantren Al Mizan ini berlangsung meriah meski sempat diguyur hujan.

Pesona Wisata Majalengka dihadiri Kepala Disparbud Majalengka, Gatot Sulaeman, Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga Pimpinan Ponpes Al Mizan, Maman Imanulhaq, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran 1 Kemenpar, Hariyanto serta Sekretaris Calendar of Event Kemenpar, Mumus Muslim, dan Camat Leuwimunding, Ade Saepudin.

Kepala Disparbud Majalengka, Gatot Sulaeman menyebutkan kegiatan ini menjadi bukti bahwa sektor pariwisata Majalengka semakin menggeliat. Keindahan alamnya menjadi sempurna dengan adanya seni tradisi, kebudayaan dan kearifan lokal yang terus terjaga.

“Semua menjadi potensi besar untuk memajukan Majalengka melalui pariwisata. Khusus pada kegiatan ini, kami menghadirkan potensi pariwisata religi, budaya, kuliner dan olahraga,” ujarnya, Senin (17/12/2018).

Baca Juga: Dorong Kunjungan Wisman, Kemenpar Gali Potensi Wisata Bahari Aceh

Sedangkan Anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq menambahkan Pesona Wisata Majalengka benar-benar sarat kegiatan.

Pada hari pertama, dilaksanakan Festival Gema Hadrah Sholawat dan Pawai Obor. Pada hari kedua, ada wisata olahraga Adventure Motor Trail: Sapoe Ngariung Bari Amal. Lalu pada hari terakhir, digelar sepeda santai bertajuk Guyuban Maulid Goweser.

“Tak hanya itu, Pesona Wisata Majalengka juga dimeriahkan dengan festival kuliner yang juga berlangsung selama 3 hari. Kita hadirkan produk-produk kuliner asli Majalengka. Ada pula kerajinan tangan masyarakat sekitar,” bebernya.

Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto menuturkan Kementerian Pariwisata berkomitmen turut serta memajukan pariwisata Majalengka. Event ini adalah salah satu upaya mempromosikan potensi wisata yang ada di Majalengka.

“Kami berharap generasi milenial Majalengka bisa bersaing dalam sektor ekonomi kreatif. Sehingga, kedepan akan menjadi potensi wisata yang mampu bersaing secara global,” jelasnya.

Baca Juga: Kemenpar Dukung Maskapai Buka Rute Bangkok-Denpasar

Sementara itu, Kabid Pemasaran Area I, Wawan Gunawan menegaskan pariwisata sudah menjadi leading sector ekonomi Indonesia. Karenanya, masyarakat Majalengka harus optimis bahwa pariwisata di daerahnya bisa tumbuh pesat.

“Kalau kita lihat, Majalengka sudah didukung infrastruktur yang memadai. Ada Tol Cipali dan Bandara Kertajati yang memudahkan wisatawan datang ke sini. Dengan kata lain, aksesibilitas sudah terpenuhi. Tinggal bagaimana kita mengemas potensi-potensi yang ada sehingga menjadi sesuatu yang layak dijual,” terangnya.

Pesona Wisata Majalengka dimeriahkan pula oleh artis pop Sunda yang sudah mendunia yaitu Rita Tila. Penonton yang hadir sangat antusias menyaksikan pertunjukan seni dan religi: Wayang Ajen dan Dakwah. Walaupun sempat diguyur hujan, penonton tetap semangat menyaksikan pertunjukan yang disajikan.

Pertunjukan wayang membawakan lakon Satria Wirabangsa yang menggambarkan keberanian dalam memberantas kejahatan dan hoaks. Lakon ini dipilih untuk mengingatkan masyarakat agar tidak mudah diadu domba oleh oknum tertentu.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan untuk pengembangan pariwisata harus mengedepankan prinsip pariwisata berkelanjutan atau yang biasa disebut 3P, yakni Planet, People, dan Prosperity. Artinya, pengembangan pariwisata harus mengedepankan unsur kelestarian lingkungan, partisipasi masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat.

People adalah kewajiban untuk memperhatikan keinginan wisatawan dengan mengajak mereka berpartisipasi dalam bermacam kegiatan komunitas lokal. Planet adalah kewajiban untuk menjaga lingkungan. Sementara Prosperity adalah kewajiban memperhatikan nilai-nilai ekonomis sebuah tempat wisata dan dampaknya terhadap penduduk lokal," jelasnya.

REKOMENDASI

TERKINI