Suara.com - Menjelang pertengahan Desember, beragam pernak-pernik khas Natal akan tampak di sepanjang mata memandang seperti di Mal, perkantoran hingga sudut-sudut jalan dan beberapa rumah, namun ternyata kemeriahan Natal tidak dirasakan di semua negara lho.
ada negara-negara yang tidak ikut merayakan Natal karena beragam alasan. Negara apa saja?
Korea Utara
Walaupun diizinkan memeluk agama apapun di Korut, kebebasan beragama di sana begitu mengkhawatirkan sejak tahun 1948.
Baca Juga: Dirut Pertamina Klaim Proyek PLTGU Jawa I Bisa Serap 5.000 Tenaga Kerja
Meski hingga hari ini secara konstitusi, pemerintah Korut mengizinkan penduduknya memeluk agama apapun namun hukuman penjara tetap diberlakukan pada siapapun yang katahuan merayakan hari besar keagamaan di Korea Utara.
Bahkan tahun 2016, Kim Jong Un melarang warganya untuk merayakan Natal.
Ia malah mendesak warganya untuk memberikan upacara penghormatan pada neneknya, Kim Jong Suk yang lahir 24 Desember 1917.
Mesir
Sekitar 15 persen penduduk Mesir memeluk agama Kristen Ortodoks Koptik Alexandria.
Baca Juga: Disegel Polisi, Kamar Tempat Siska Ditemukan Tewas Telanjang Sunyi
Disana, Natal tak dirayakan secara besar-besaran seperti layaknya di belahan bumi lain.
Dan uniknya, seperti halnya penganut Kristen Ortodoks di Serbia dan Rusia yang mematuhi kalendar Julian kuno, Natal di Mesir baru dirayakan pada tanggal 7 Januari setiap tahunnya.
Maladewa
Terkenal sebagai destinasi wisata kelas atas dengan pasir putih, laut birunya nan jernih dan biota laut yang mengagumkan, siapa sangka Maladewa ternyata dihuni nyaris 99 persen penduduk asli yang memeluk agama Islam.
Bahkan konon, sebab dianggap bertentangan dengan agama Islam, perayaan Natal dilarang di Maladewa.
Kecuali di kawasan wisatawan, tempat dimana segala pesta kelas atas dilangsungkan.
Mongolia
Jangan harap dapat menyimak perayaan Natal di negara yang terkenal dengan tradisi berburu elang ini.
Sebab, mayoritas penduduknya dihuni kaum Buddha, Natal di Mongolia tidak akan semeriah Natal di belahan bumi lainnya, jadi Indonesia cukup menjadi negara yang beragam dengan merasakan kemeriahan hari besar banyak agama.
Sumber: Guideku