Suara.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus berbenah. Bukan saja dalam segi pelayanannya saja. Bandara ini juga mempercantik diri demi kenyamanan para penggunanya. Terbaru, Bandara Soekarno-Hatta menghadirkan lukisan karya Erica Hestu Wahyuni. Ia merupakan pelukis kelas dunia asal Indonesia.
Lukisan-lukisan yang terpasang sangat luar biasa seperti misalnya lukisan berjudul Mammoth Conservation Park. Lukisan ini menggambarkan seekor gajah purba berwarna merah.
"Ini keren. Bandara Soekarno-Hatta bukan saja memiliki pelayanan kelas dunia tetapi juga dibuat menjadi destinasi digital untuk mendorong pariwisata di Indonesia. Salah satunya menggandeng pelukis kelas dunia asal Indonesia Erica Hestu Wahyuni," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Minggu (16/12/2018).
Lukisan yang ditampilkan berbahan acrylic on wood and canvas. Kombinasi warna yang begitu apik semakin membuat lukisan tersebut tampil dominan. Belum lagi ukiran bingkainya yang unik dan menarik.
Baca Juga: Dorong Kunjungan Wisman, Kemenpar Gali Potensi Wisata Bahari Aceh
"Konsep destinasi digital menjadi tuntutan di era teknologi saat ini. Peluang ini ditangkap dengan baik oleh Angkasa Pura (AP) II, pengelola bandara Soekarno-Hatta. Dengan menghadirkan sensasi ini bagi wisatawan pengguna bandara," papar Arief.
Di dunia seni lukis, Erica Hestu Wahyuni bukan nama sembarangan. Lukisan yang dibuat Erica sering menampilkan berbagai macam subjek yang memadati satu kanvas. Lukisannya unik bahkan cenderung kekanak-kanakan.
Begitu naif dengan warna-warni menyolok, membuat Erika menjadi pelukis dengan gaya seni tersendiri yang unik. Inilah yang membuat banyak kolektor Amerika dan Eropa berebut memiliki karyanya.
"Karyanya cenderung seperti lukisan anak-anak, namun lukisan anak-anak yang rumit. Setiap karyanya mempunyai narasi yang menarik yang menceritakan mengenai pandangannya akan dunia. Ini gaya milenial sehingga pas untuk ditampilkan di Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Menpar.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menyatakan AP II berkomitmen untuk terus berkembang memenuhi keinginan pasar. Hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih bagi para penggunanya. Disamping itu perubahan ini juga untuk mendukung program pemerintah yang menempatkan sektor pariwisata sebagai core ekonomi bangsa.
Baca Juga: Kemenpar Dukung Maskapai Buka Rute Bangkok-Denpasar
Awaluddin menambahkan, AP II menargetkan 1 juta unggahan momen di media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook, dari para pengguna jasa di bandara-bandara AP II. Cara ini sangat efektif mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Kami ingin memberikan sebuah tampilan yang baik bagi pariwisata Indonesia. Apalagi bandara merupakan gerbang pariwisata. Kami ingin para pengguna jasa, khususnya 'kids zaman now' bisa mendapat customer experience yang berbeda,” kata Awaluddin.
Perubahan yang dilakukan AP II membuahkan banyak pujian. Salah satunya meraih posisi runner-up untuk kategori Passenger Experience and Seamless Travel - Airports. Award ini dikeluarkan oleh www.internationalairportreview.com.
AP II berada di posisi dua di bawah Miami-Dade Aviation Department dari Amerika Serikat. Bahkan AP II menduduki runner-up bersama Heathrow Airport di Inggris, bandara utama yang melayani Kota London, Britania Raya.
"Komitmen kami menyulap 15 bandara yang ada di Angkasa Pura II menjadi bandara yang semakin instagramable, semakin menarik. Sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan baik ketika tiba mau pun sat meninggalkan Indonesia," pungkasnya.