Suara.com - Kementerian Pariwisata terus menggali potensi wisata bahari Nangroe Aceh Darusalam. Berbagai latar belakang stakeholder dan industri pariwisata dilibatkan. Konsepnya melalui workshop wisata cruise dan famtrip. Banda Aceh-Pulau Sabang diplot sebagai poros utama.
Workshop dan famtrip Wisata Cruise Nangroe Aceh Darusalam digelar 19-22 Desember 2018. Workshop akan digelar Kamis (20/12/2018) mulai pukul 08.00 WIB di di Hotel Grand Nanggore, Jalan T Imuem Lueng Bata, Banda Aceh. Tema yang diangkat, ‘Strategi Pengembangan Wisata Cruise’.
“Nangroe Aceh Darusalam memiliki potensi wisata bahari luar biasa. Lautnya sangat eksotis, memiliki banyak sekali spot diving terbaik dengan kelas dunia. Dan, keindahan wisata bahari Indonesia sudah diakui dunia,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Kementerian Pariwisata, Indroyono Soesilo, Senin (17/12/2018).
Salah satu spot diving berkelas di Nangroe Aceh Darusalam adalah Teluk Balohan di Pulau Sabang. Destinasi ini pernah menjadi lokasi Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018, pada 3-8 November lalu. Gelaran SIFC ini diikuti 40 peserta dari 23 negara.
Oleh Dive Magazine, Indonesia dinobatkan destinasi wisata bahari terbaik dunia 2018. Gelar prestisius dunia ini sudah diraih 3 tahun beruntun sejak 2016. Untuk 2018, Indonesia mendapatkan 3 status terbaik sekaligus. Ada Best Destination 2018, Best Dive Centre or Resort 2018, dan Best Liveboard 2018.
Konsolidasi internal pun harus dilakukan untuk memenangkan pasar 2019.
“Potensi wisata bahari harus dioptimalkan. Penguatan internal harus dilakukan. Saat ini kami fokus di Aceh. Kami berharap kekuatan bahari di Aceh bisa menarik wisman sebanyak mungkin. Untuk itu, semua stakeholder dikumpulkan untuk menyatukan visi,” jelas Indroyono lagi.
Melalui konsep ‘Strategi Pengembangan Wisata Cruise’, workshop akan diikuti sekitar 34 institusi yang berasal dari berbagai latar belakang. Ada kementerian terkait, pemerintah daerah, dan industri pariwisata. Untuk industri diberikan 12 slot yang terdiri dari Genting Dream Cruise, PT Pelindo I-IV, Pelni, Destination Asia, Inter Cruise, Bali Triloka Candra, KCB, Benline, dan Andhika GAC.
“Optimalisasi wisman ini diantaranya melalui penguatan wisata cruise. Aceh ini sudah memiliki jalur wisata laut yang bagus dan infrastrukturnya mendukung. Kami optimistis, setelah workshop dan famtrip ini akan ada input besar wisman yang diterima Aceh,” paparnya.
Focus Group Discussion ‘Workshop Pengembangan Paket Wisata Cruise’ akan menampilkan 3 narasumber. Selain Indroyono, narasumber lainnya adalah Kepala BPKS dan CEO Genting Dream Cruise.
Baca Juga: Kemenpar Dukung Maskapai Buka Rute Bangkok-Denpasar
Sedangkan Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani menerangkan, workshop dan famtrip menjadi formulasi terbaik untuk mengoptimalkan potensi wisata bahari Aceh.
“Focus Group Discussion ini harus dilakukan. Sebab, semua aspek di Aceh sangat mendukung untuk terus dikembangkannya. Selain jalur wisata lautnya, Aceh juga banyak memiliki sisi terbaik di daratan. Ada banyak destinasi wisata yang bisa menjadi paket terbaik bagi para wisman,” kata Giri.
Sebelum workshop digelar, eksplorasi destinasi akan menyisir destinasi The Gunongan, PLTD Apung, dan ikon Masjid Baiturahman di Banda Aceh. Sementara usai workshop, peserta akan diajak city tour ke destinasi Museum Tsunami dan Kapal di Atas Rumah.
“Banda Aceh ini memiliki banyak destinasi luar biasa. Ada wisata sejarah dan religi yang sangat dominan. Saat berada di sana, siapapun bisa menggali banyak informasi terkait tsunami. Ada banyak pembelajaran berharga di sini. Destinasi ini pasti akan memberikan pengalaman tak terlupakan,” tambahnya.
Famtrip pun juga akan mengunjungi Pulau Sabang, Pantai Iboh, penyandaran cruise, Goa Jepang dan Masjid Agung.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjelaskan tidak hanya destinasi terbaik saja yang dimiliki oleh Nangroe Aceh Darusalam namun juga kuliner bercita rasa nikmat di dalamnya.
“Kekuatan pariwisata Aceh ini masih bisa terus dikembangkan. Semuanya memungkinkan. Atraksinya luar biasa, belum lagi amenitas dan aksesibilitasnya. Jalur lautnya bagus dan ideal bagi kapal besar. Aceh juga memiliki kuliner terbaik. Saat berada di Aceh, para wisman akan mendapatkan paket wisata terlengkap,” tutupnya.
Baca Juga: Sukseskan Program Hot Deals Kepri, Kemenpar Beri Penghargaan Stakeholder