Lima Kasus Kontroversial di Dunia Fesyen Sepanjang 2018

Senin, 17 Desember 2018 | 07:00 WIB
Lima Kasus Kontroversial di Dunia Fesyen Sepanjang 2018
Ilustrasi tren fesyen. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dijual dengan harga 168 dolar AS atau hampir Rp 2.5 juta, baju tersebut hanya dijual dengan ukuran XL, tapi diiklankan oleh model berbadan kecil.

"Revolve berpikir tak apa-apa untuk menjual baju yang hanya dijual dengan ukuran XL, tetapi, kok dipakai model berbadan kurus?" kata Deputi Editor Fashionista.com, Tyler McCall di akun Twitternya.

4. Syal Berbentuk Vulva dari Fendi
Pada Oktober 2018, Fendi menjadi viral karena menjual syal yang kata pelanggan menyerupai vulva. Vulva sendiri merupakan bagian organ seksual eksternal perempuan yang merupakan area yang mengelilingi lubang kencing (urethra opening) dan vagina.

Fendi dengan cepat melepaskan produk syal yang diberi nama "Touch of Fur" tersebut dari situs webnya.

Baca Juga: Sigra Jadi Mobil Terlaris Daihatsu di 2018

5. Bos Victoria's Secret Tak Mau Jual Produk Big Sizes
Baru-baru ini, Victoria's Secret menuai kontroversi karena sebuah interview yang dilakukan chief marketing officer-nya, Ed Razek dengan Vogue.

Kata Ed, perusahaannya tak ada rencana membuat lingerie dengan ukuran besar. Ia juga mengatakan tak ada niat untuk merekrut model transgender.

"Bukankah seharusnya kamu memiliki model transeksual dalam pertunjukkan? Saya rasa tidak. Lagian, kenapa tidak? Karena ini adalah pertunjukkan fantasi. Ini berdurasi 42 menit acara pertunjukkan yang spesial," katanya.

Mendapat kecaman secara luas, Ed Razek langsung meminta maaf di Twitter.

Itulah lima kasus kontroversial di dunia fesyen sepanjang 2018.

Baca Juga: Tak Bisa Berbahasa Inggris, Peserta Miss Universe 2018 Dibully

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI