Suara.com - Dari 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Nanga Badau berpotensi sebagai penyumbang besar wisman Malaysia. Sebab, kawasan ini memang berbatasan langsung dengan Negeri Jiran, Malaysia.
Keuntungan geografi inilah yang membuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan aksi jemput bola terhadap wisman Malaysia. Salah satunya melalui gelaran Festival Wonderful Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat, Sabtu (16/12/2018).
Hasilnya, sangat sukses. Ribuan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Malaysia datang ke perbatasan tanah air tersebut.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni mengatakan festival yang dikemas dengan konsep konser musik terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman. Apalagi, dihadirkan pula pedangdut terkenal Fitri Carlina.
Baca Juga: Sukseskan Program Hot Deals Kepri, Kemenpar Beri Penghargaan Stakeholder
“Musik dangdut sudah sangat populer bagi warga Malaysia. Konser semacam ini selalu digemari di wilayah perbatasan. Penggemar Fitri Carlina pun terhitung banyak di Malaysia. Data yang kita peroleh dari perbatasan, ada 1.636 warga Malaysia hadir pada acara ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono menyebutkan bahwa konser musik tersebut bukan satu-satunya hiburan yang bisa dinikmati. Ia pun mengajak warga Malaysia yang datang ke Badau untuk melihat lebih dekat keindahan Danau Sentarum.
Danau Sentarum berada di wilayah Taman Nasional Danau Sentarum, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sebagai objek wisata, danau ini sangat unik. Jika musim penghujan tiba akan tergenang air sedalam 6-15 meter. Sementara pemandangan kontras muncul saat kemarau, di mana 80 persen wilayah Danau Sentarum akan mengering.
“Saat kemarau, akan terbentuk kolam-kolam kecil berisi ikan. Masyarakat pun dengan mudah memanen ikan-ikan tersebut. Namun, baik saat kemarau maupun penghujan, wisatawan akan menemukan flora dan fauna yang berbeda-beda. Itulah uniknya Danau Sentarum,” ungkapnya.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero membenarkan kondisi tersebut. Saat kemarau air danau akan mengalami surut, bahkan hingga airnya kering hingga berubah menjadi savana. Biasanya, area danau akan berubah menjadi tempat olahraga misalnya bermotor.
Baca Juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenpar Siapkan Workshop Buat Diplomat
“Kebalikannya, saat musim hujan, air bisa mencapai kedalaman hingga 15 meter. Airnya pun cukup unik, berwarna hitam kemerahan. Warna ini dipengaruhi kandungan limbah yang berasal dari hutan gambut, serta dari pohon dan daun yang membusuk,” urainya.
Untuk mengelilingi danau, menurutnya tidak bisa dilakukan dalam waktu seminggu. Sebab, luas danau cukup besar. Lebih dari 1 juta hektare. Saking luasnya, hamparannya sangat luas dan enak dipandang mata.
“Wisatawan yang datang bisa dipandu untuk menikmati keindahan Danau Sentarum. Bahkan, bagi wisman yang ingin berlibur dalam beberapa hari, bisa menginap di rumah-rumah warga yang difungsikan sebagai homestay,” jelasnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, wisatawan Malaysia paling mudah masuk ke Indonesia lewat perbatasan. Karenanya, beragam atraksi terus gencar diadakan di dekat pintu-pintu masuk Tanah Air. Termasuk di Nanga Badau, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat.
“Konser yang digelar di perbatasan selalu banyak pengunjung, khususnya dari Malaysia. Ini kami lakukan agar potensi yang dimiliki Kabupaten Kapuas semakin tereksplor dengan baik untuk pariwisata,” tandasnya.