Dan pada 2013, Amanda Septevani mendapat beasiswa dari Australia Awards untuk kemudian melanjutkan pendidikan Master of Philosophy di The University of Queensland, Australia.
Saat pertengahan pendidikan S2-nya, Amanda Septevani berhasil naik tingkat dari Master program menjadi PhD program. Pendidikan tersebut ia tempuh setelah melewati proses seleksi yang ketat dari berbagai pihak, seperti Australia Awards, LIPI, DFAT Jakarta dan The University of Queensland.
Pada pertengahan 2017, Amanda Septevani berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang material science.
Setelah menyelesaikan studinya, Amanda Septevani kembali ke LIPI dan melanjutkan penelitian yang telah didalami di Australia dan berusaha mengaplikasikannya di Indonesia.
Baca Juga: Shakira Dituduh Gelapkan Pajak Rp 337,5 Miliar
Itulah kisah inspiratif Amanda septevani yang berupaya melakukan terobosan yang inovatif dengan memanfaatkan limbah biomassa menjadi layar pada perangkat elektronik masa depan.