"Aplikasi berbasis digital dibangun dengan menggunakan fitur yang mudah digunakan. Sehingga semua orang dapat menggunakan aplikasi ini," kata Awal.
Menurutnya, layanan aplikasi berbasis digital adalah solusi untuk meminimalkan ketidakpuasan pelanggan tentang fasilitas bandara. Butuh waktu lama untuk memastikan kebutuhan emosional dan material pelanggan.
"Sebuah bisnis tidak dapat bertahan tanpa melakukan upaya berkelanjutan untuk memahami kebutuhan pelanggan mereka. Oleh karena itu, layanan aplikasi berbasis digital akan digunakan tidak hanya untuk memberikan informasi kepada pelanggan tetapi juga untuk menangkap umpan balik pelanggan," tuturnya.
Informasi penerbangan juga menjadi keunggulan AP II. Pada tahap pertama Pra-Journey, hanya membutuhkan satu aplikasi dari saat pelanggan bangun sampai mereka tiba di gerbang on boarding.
Baca Juga: Sukseskan Program Hot Deals Kepri, Kemenpar Beri Penghargaan Stakeholder
"Penumpang dapat mengatur rencana sebelum menuju ke bandara dengan menggunakan penerbangan dan sistem informasi yang tersedia di aplikasi ini. Sistem penerbangan dan informasi memberikan informasi tentang jadwal penerbangan, gerbang, terminal dan juga catatan," jelasnya.
Masalah paling umum yang terjadi di bandara Indonesia adalah ketersediaan moda transportasi ke/dari bandara, terutama pada jam sibuk. Jalur antrean panjang untuk taksi sering terlihat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kelebihan dari aplikasi ini adalah memberi penumpang perangkat untuk memesan taksi online terlebih dahulu setelah mereka tiba di bandara.
AP II menawarkan beberapa alternatif transportasi selain taksi. Karena AP II memiliki airport train, skytrain, shuttle bus gratis atau mobil. Kereta Bandara memungkinkan penumpang untuk bepergian dengan lebih nyaman dan efisien dari ibu kota ke terminal bandara yang ditakdirkan dan sebaliknya.
"Di tahap Airport Journey, untuk memudahkan penumpang menghubungkan semua terminal di bandara, skytrain memfasilitasi akses yang lebih mudah dari satu terminal ke terminal lain," tambah Awal.
Seperti diketahui, penumpang ingin terus berjalan hingga mereka berada di bandara. Setiap detik yang telah dilalui, kapan pun tiba di bandara sampai mereka melewati gerbang pintu dihitung. Jika ada waktu, mereka bisa melakukan check-in. Untuk mengurus kasus ini, AP II menyediakan kios Self Check-in di mana pun dapat langsung mengeluarkan e-boarding pass.
Baca Juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenpar Siapkan Workshop Buat Diplomat
"Jadi penumpang yang ingin tidak perlu mengantri barang-barang bawaan karena ada skala bagasi di beberapa titik Kios Check-in Mandiri. Skala bagasi dikombinasikan dengan layanan jatah muatan sendiri di tepi jalan terminal," papar Awal.