Suara.com - Aktris Ussy Sulistiawaty rupanya sudah memaafkan salah satu pelaku pe-bully anaknya yang bernama Noviandra. Dia bilang hatinya tergerak memaafkan usai melihat direct message (DM) Noviandra di Instagram.
"Dari awal kemarin dia DM saya sebenernya saya sudah maafkan saja. Karena menurut saya itikad baik dia memang bagus," ujar Ussy Sulistiawaty di Polda Metro Jaya pada Kamis (13/12/2018).
"Jadi dia tuh sebenernya sudah sadar, dia mau ganti puluhan kali account IG-nya dia, pasti polisi akan bisa proses. Sekarang jaman tuh serba canggih kok. Jadi indonesia sekarang lagi melawan yg namanya bullying, cyber crime, hoax, dan semacam itu memang lg dilawan sama kepolisian di Indonesia," lanjutnya.
Meski berat, memaafkan kesalahan orang-orang yang menyakiti Anda bisa membawa manfaat tak terduga bagi kesehatan Anda baik fisik maupun mental.
Baca Juga: Mengenal Cara Diet Puasa ala Chris Pratt untuk Turunkan Berat Badan
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan setelah memaafkan kesalahan orang lain, seperti mengutip Foxnews.
Mengurangi stres
Dalam suatu uji klinis, orang-orang yang senang memaafkan, cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Sebaliknya, mereka yang menyimpan dendam atas kesalahan orang lain, lebih rentan stres dan depresi. Jadi, memaafkan orang lain merupakan cara terbaik menurunkan risiko stres.
Membantu menurunkan berat badan
Beberapa hormon seperti kortisol dan ghrelin yang berperan mengatur nafsu makan dan berat badan tampaknya paling rentan terkena dampak dari pola pikir Anda. Stres atau depresi karena tersangkut masalah dengan orang lain akan membuat Anda lapar.
Baca Juga: Berbenah, PSM Berburu Pemain Klub Degradasi
Pada gilirannya hal ini akan membuat tubuh Anda mengalami lonjakan berat badan. Untuk menghindarinya, cobalah memaafkan kesalahan orang lain.
Selain tingkat stres akan menurun, hal ini juga membantu Anda terhindar dari risiko lonjakan berat badan yang pada gilirannya dapat membuat Anda stres.
Membuat umur Anda Lebih Panjang
Memaafkan dapat membuat Anda hidup lebih lama. Hal ini dibuktikan oleh penelitian dimana orang-orang yang pemaaf cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dan terhindar dari risiko penyakit yang memicu kematian.