Suara.com - Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulawesi Selatan menghadirkan destinasi digital baru bernama Pasar Selayar. Destinasi digital yang diresmikan, Senin (10/12/2018) ini berlokasi di Matalalang, Kelurahan Bontobangung, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar.
"Launching-nya kita lakukan pukul 16.00. Untuk selanjutnya buka tiap Sabtu sore mulai pukul 16.00-selesai. Hadiri dalam launching Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar," ujar Tenri Ajeng Amir, konseptor Pasar Selayar.
Tenri menjelaskan, pasar ini menggambarkan tema Pasar Budaya Pakampong. Konsep lokasinya di kawasan hutan mangrove Matalalang, Kepulauan Selayar.
"Pasarnya berada di kawasan mangrove. Kemudian dibikin gazebo untuk tenant dan dihubungkan dengan jembatan kayu semacam dermaga. Jadi mirip pasar apung karena berada di atas air laut," ungkapnya.
Baca Juga: Jual Belitung, Kemenpar Lakukan Product Presentation di Singapura
Untuk atraksi, Anak-anak GenPI sudah menyiapkan aneka pertunjukan. Seperti Tari Pakarena, musik batti'-batti', langgam alternatif, dan barsanji.
"Mereka juga tampil di panggung yang dibangun di atas air laut. Jadi pengunjung akan dibuat kagum karena pertunjukannya ada background pemandangan luar biasa," katanya.
Seperti umumnya destinasi digital besutan GenPI, Pasar Selayar juga mengandalkan kuliner. Pasar Selayar menyajikan aneka makanan khas Sulsel seperti Roko'-roko' golla eja, Loppis ubi, Onde-onde, Loppis beras ketan, Kue borobudur, Kalakere, Tette', Kue bingka, Sarbba (minuman), dan lainnya.
Di Pasar Selayar juga disetting Instagramable. Sangat cocok bagi yang suka foto-foto. Pemandangannya pun jangan diragukan, ada pemandangan hutan mangrove, pantai dan lautan.
"Selain pemandangan mangrove dan pantai, Kita juga membuat foto booth dengan latar GenPI Sulsel Selayar. Lalu ada semacam gerbang yang background-nya laut dan pulau," pungkas Tenri.
Baca Juga: Kenalkan Danau Toba, Kemenpar Boyong Ikan Arsik ke Makassar
Untuk mencapai Pasar Selayar tidaklah susah. Jaraknya dari pusat kota Selayar (Benteng Selayar) kurang lebih 3 km dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan 4.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya berpesan kepada teman-teman GenPI agar selalu inovatif dan selalu fresh dalam menyelenggarakan kegiatan komunitas. Ini karena karakteristik anak-anak milenial memang suka yang inovatif.
"Agar komunitas GenPI ini tetap relevan, sustainable, dan mampu menarik sebanyak mungkin followers, maka setiap acaranya harus selalu mengandung unsur kebaruan," katanya.
Menpar Arief Yahya sering menyebutnya 2C yaitu creative value dan commercial value. Pertama, kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial, dari soal desain, angle, pemilihan kata, interaksi di medsos, sampai mengemas event.
"Kedua, event itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar. Saya jelaskan ke anak-anak GenPI, dalam bisnis itu ada operational return dan non operational return. Di event seperti pasar-pasar itu, komposisinya 70-85% untuk masyarakat, 15-30% untuk menghidupi komunitas GenPI. Angka itu memang tidak terlalu besar bagi GenPI, yang besar justru di data customer di non operational return-nya," tambah Arief.