Suara.com - Sejak 29 Oktober lalu, akses udara Belitung semakin oke, sebab Garuda Indonesia membuka direct flight ke Singapura. Untuk mendukung rute ini, Kementerian Pariwisata menggelar sales mission di Singapura, di Furama City Center, Kamis (6/12/2018).
Sales Mission Belitung and Beyond ini diikuti 13 travel agent dan travel operator (TA/TO) asal Belitung. Targetnya adalah 30 buyers di Singapura.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga mengadakan Product Presentation Belitung and Beyond, Jumat (7/12/2018). Kegiatan ini untuk 15 frontliner TA/TO Singapura. Mereka merupakan ujung tombak informasi yang akan menjual destinasi Belitung di Singapura
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Ni Wayan Giri Adnyani, pasar Singapura sangat menggoda Indonesia.
Baca Juga: Rossa Bangga Kemenpar Promosikan Indonesia di Mancanegara
“Singapura adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sekitar 5,6 juta. Tahun 2017, jumlah wisman Singapura yang datang ke Indonesia mencapai 1.512.813 orang. Jumlah ini naik 2,72 persen dari tahun 2016, yaitu 1.472.767 wisman,” terang Ni Wayan Giri.
Menurutnya, meski mengalami kenaikan, jumlahnya sangat kecil. Hal ini menjadi catatan bagi Kementerian Pariwisata, khususnya untuk me-maintain pasar utama.
“Bagaimana caranya? Tentu dengan memperkenalkan destinasi baru. Kita jua harus memperbanyak kegiatan selling, serta menjual paket wisata yang kompetitif,” paparnya.
Bagi Indonesia, Singapura sangat strategis. Selain menjadi hub internasional, Negeri Singa juga menjadi salah satu pasar prioritas Indonesia. Maklum lokasinya yang sangat dekat.
Selain itu, Singapura juga memiliki beberapa titik crossborder dengan Indonesia. Dua yag terdekat adalah Batam dan Bintan di Kepulauan Riau.
Baca Juga: Promosi Destinasi Prioritas, Kemenpar Usung Danau Toba ke Makassar
“Indonesi harus bisa memanfatkan situasi. Singapura minim atraksi wisata. Ini juga menjadi potensi untuk mempromosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Kita memiliki banyak kekayaan alam dan budaya dan sangat beragam. Itulah yang harus dimanfaatkan,” paparnya.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I, Masruroh, mengatakan, sales mission ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Belitung.
“Kegiatan ini merupakan sarana promosi kepariwisataan. Kita memberikan pengetahuan produk-produk wisata Belitung kepada para frontliner TA/TO di Singapura. Harapannya, mereka dapat memberikan informasi produk wisata Belitung kepada wisatawan Singapura yang hendak membeli paket wisata Belitung,” paparnya.
Secara umum, kegiatan ini juga untuk mempromosikan destinasi wisata dan keanekaragaman budaya Indonesia. Tentunya sebagai magnet untuk menarik minat masyarakat Singapura untuk datang ke Indonesia.
“Golnya adalah pencapaian target kunjungan wisman tahun 2018, serta mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019,” terang Masruroh, yang biasa disapa Iyung.
Iyung menilai, Belitung punya potensi yang sangat luar biasa. Apalagi alamnya sangat keren. Iyung mencontohkan Tanjung Kelayang.
“Rasa-rasanya tidak ada yang membantah jika Tanjung Kelayang ini keren. Buktinya, Tanjung Kelayang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Jadi memang destinasi ini sangat luar biasa,” paparnya.
Pentingnya posisi Singapura untuk Indonesia juga diakui Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
“Singapura adalah pintu masuk bagi wisatawan mancanegara. mereka juga banyak dihuni ekspatriat. Tentu kita tidak hanya menyasar Singaporean, ekspatriat yang bekerja di sana juga potensi kita tarik menjadi wisman. Untuk itu semua potensi dikerahkan, termasuk melalui Belitung yang sudah memiliki akses penerbangan langsung kesana,” paparnya.