Suara.com - Bahaya hoax di media sosial tidak boleh diremehkan. Untuk itu, literasi digital masyarakat harus ditingkatkan demi penggunaan media sosial yang baik dan bermanfaat.
Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi hadir ditengah-tengah kegiatan car free day (CFD) Sudirman pada Minggu, (9/12/ 2018). Disampaikan Dewan Pengurus Siber Kreasi Mira Sahid, kegiatan ini merupakan agenda terakhir dari serangkaian Siberkreasi Netizen Fair 2018 bertajuk “Make Social Media Fun Again!!”.
Sebelumnya, Siberkreasi Netizen Fair 2018 diawali dengan pelatihan tambahan School of Inluencer, kompetisi video dan kreator terbaik, serta acara puncak dengan puluhan kelas edukatif dan belasan penampilan musik pada Jumat-Sabtu, 23-24 November lalu di Plaza Tenggara GBK Senayan.
"GNLD Siberkreasi adalah wadah konsolidasi dan sinergi para pegiat literasi digital dari beragam pemangku kepentingan. Sejak dicanangkan pada bulan Oktober 2017, Siberkreasi menjadi rumah bagi 93 entitas dari kementerian/lembaga, komunitas, masyarakat sipil, dan akademisi," ujar Mira di Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Baca Juga: Hasil Studi LIPI: Media Sosial Punya Peran Krusial Picu Intoleransi
Berkat kolaborasi ini, kata Mira, dalam setahun sebanyak 131.550 orang telah mendapatkan materi literasi digital secara tatap muka yang diadakan di 297 lokasi pada 56 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Meski demikian besarnya angka ini nyatanya masih timpang apabila dihadapkan pada lonjakan angka pengguna Internet di Indonesia yang pesat. Maka dari itu, Siberkreasi, kata sia berupaya untuk membuat pendidikan literasi digital yang mudah diakses oleh publik.
"Melalui kegiatan car free day, Siberkreasi berupaya menyasar keluarga selaku unit terkecil dalam peran pendidikan. Ketika TIK sudah tidak lagi masuk ke dalam kurikulum formal, maka inisiatif literasi digital sebagian besar dibebankan pada komunitas, lembaga swadaya masyarakat, penyedia layanan dan sektor swasta, serta gerakan nasional seperti Siberkreasi," tambah dia.
Untuk mengatasi hoax di Indonesia, kata Mira tidak cukup dengan melakukan pendekatan hukum saja, namun juga perlu upaya mendorong literasi digital di masyarakat. Ia pun mengimbau pada pengunjung CFD Sudirman yang hadir untuk selalu saring sebelum sharing informasi yang didapatnya di media sosial.
"Maraknya hoax di Internet merupakan salah satu fokus utama untuk direspon oleh GNLD Siberkreasi dalam upaya penyampaian literasi digital. Salah satunya melalui kegiatan car free day. Pendekatan ini dipilih karena sifatnya yang terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat," kata dia.
Pesan-pesan menolak perundungan siber (cyber-bullying), anti-pornografi anak dan eksploitasi seksual daring, serta imbauan untuk memanfaatkan Internet dengan produktif juga turut digaungkan dalam kampanye ini.
Baca Juga: Aktif Media Sosial, Cara Menkeu untuk Lebih Transparan
Tak hanya kampanye 'saring sebelum sharing' kegiatan ini juga dimeriahkan dengan deretan hiburan, seperti senam aerobik dan zumba, undian berhadiah, penampilan seni perkusi dan musik, serta deklarasi Siberkreasi #JempolPositif bersama tim Cameo Project dan Jenita Janet.