Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti, mengatakan budaya menjadi perhatian serius Kemenpar. Sebab, 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia karena budaya, 35 persen karena alam, dan 5 persen karena faktor buatan. Seperti meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE), wisata olahraga, dan hiburan.
Menurutnya, budaya di Indonesia sangat beragam. Ada 1.340 suku bangsa yang bisa dieksplorasi di lebih dari 17 ribu pulau. Dari beragam suku yang ada, juga menyimpan 583 bahasa dan dialek yang berbeda-beda.
"Dari sisi atraksi, budaya kita jelas sangat kuat. Ini yang harus dikelola secar serius bersama-sama,” ujar Esthy yang juga Ketua Pelaksana Calendar of Event 2018 Kemenpar.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menuturkan tampilnya kain-kain tradisional pada event wisata bisa menjadi referensi perkembangan terkini dari trend batik, tenun, dan songket dari berbagai daerah yang mempunyai karakter masing-masing.
Baca Juga: Promosi Destinasi Prioritas, Kemenpar Usung Danau Toba ke Makassar
Menurutnya kreatifitas kain-kain tradisi budaya nusantara itu bisa terus dipamerkan, dikomersilkan dan dipromosikan untuk memperkuat destinasi wisata. “Kain-kain unggulan warisan budaya itu menjadi bagian dari Pesona Indonesia,” ungkapnya.