Suara.com - Upaya untuk terus mempromosikan Danau Toba terus dilakukan. Kali destinasi tersebut kembali dikenalkan kepada masyarakat Makassar dalam program talkshow di Celebes TV pada Kamis, (6/12/2018). Selama kurang lebih 30 menit, semua potensi danau kedua terbesar setelah Victoria Lake di Afrika itu dibeberkan dalam talkshow tersebut.
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Kasubid Pemasaran I Regional I, Alfin Merancia, Ketua ASITA Sumatera Utara, Solahuddin Nasution. Selain itu juga Direktur Poltekpar Makassar Muhammad Arifin serta Sekretaris Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Nuryadin.
Soal talkshow ini, Menpar Arief Yahya kerap menyebutnya sebagai pemasaran Zaman Now! Ada unsur akademisi, bisnis, government, hingga media yang dilibatkan. Dan semuanya kompak jualan paket wisata Danau Toba.
“Ini sangat bagus. Pentahelix kompak menjual Danau Toba. Melalui sinergi Indonesia Incorporated maka kita akan mampu menciptakan 3S-3B, yaitu: Size getting Bigger, Scope getting Broader, dan Skill getting Better. Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan Bigger-Broader-Better together,” katanya, Jumat (7/12/2018).
Danau Toba memang menjadi destinasi prioritas yang gencar dipromosikan. Ini menurut Alfin memiliki tiga alasan, pertama Danau Toba masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Kemudian kedua, wilayah ini masuk dalam area 10 Bali Baru, terakhir Danau Toba masuk ke dalam urutan pertama destinasi super prioritas.
Baca Juga: Gandeng GenPI, Kemenpar Garap Potensi Destinasi Digital di Perbatasan
Berada di rangking pertama sebagai destinasi super prioritas membuat pemerintah ektra cepat membangun akses menuju ke sana. Tol Medan-Kuala Namu (KNO)-Tebing Tinggi pun dibangun. Hasilnya? Waktu tempuh 5 jam dipangkas menjadi sekitar 3 jam.
Bandara di Silangit juga terus diperbaiki. Landasan pacu yang semula berukuran 2.650 meter dibuat menjadi 3.000 meter. Ada ruang kesehatan dan karantina. Selain itu, Bandara di Silangit juga dipersiapkan menjadi Smart Airport yang dilengkapi dengan vending machine taxi, digital information bus, live smart baggage, digital toilet survey, dan lainnya.
Amenitasnya? Sudah sangat lengkap. Dari mulai homestay, hotel dengan berbagai kelas juga tersedia. Sejumlah spot menarik di Danau Toba juga akan dibalut dengan nomadic tourism. Nantinya, akan ada karavan, glamping (glamorous camping), dan homepod di sana.
“Indonesia bukan hanya Bali saja kok. Masih ada Danau Toba yang menyimpan sejuta pesona. Yang belum punya planning liburan akhir tahun nanti, silakan datang ke ke Toba. Eksplore nature, culture dan kulinernya yang oke punya,” ajak Alfin.
Sekretaris Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Nuryadin menyambut antusias dengan promosis Danau Toba tersebut. Menurutnya warga Makassar suka sekali dengan sesuatu yang indah dan Danau Toba juga memiliki kemiripan budaya dengan Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kemenpar Adakan Lomba Foto dan Cerita Destinasi, Hadiah Fantastis Menanti
“Toraja di Sulsel dan Batak di sekitaran Toba itu punya banyak kemiripan. Pakaian adatnya mirip. Rumah adat dan tariannya juga mirip. Sampai warna merah dan hitam yang dominan ada di desain rumah adat pun mirip. Peluang pasarnya sangat besar bila Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara mau bersanding. Saya akan ajak industri Sulawesi Selatan untuk bertemu dengan industri Sumatera Utara di Misi Penjualan Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba. Semua akan saya ajak bersinergi di Atrium Trans Studio Mall, 7-9 Desember 2018,” ucapnya.
ASITA Sumatera Utara juga mengatakan hal senada, “Industri Sumatera Utara pasti siap bersinergi. Toba itu sudah world class. Tidak hanya nature, culture, peninggalan sejarahnya juga kaya. Aktivitasnya banyak. Bisa sepedaan keliling samosir, water sport, tari daerah, rumah adat, semua ada di sana. Yang penasaran silakan ke Trans Studio Mall Makassar. Saya sudah menyiapkan 16 travel agent dan 14 anggota PHRI Sumut yang siap menjual paket-paket liburan ke Danau Toba dengan harga khusus,” ucapnya.
Direktur Poltekpar Makassar, Muhammad Arifin juga memberikan apresiasi. Baginya, kolaborasi ini sangat menarik. Ia pun mengaku siap mengerahkan GenPI Poltekpar untuk mendukung viralnya acara ini.
“Kebetulan kami juga punya GenPI Poltekpar. Mereka adalah komunitas netizen yang suka Pariwisata. Suka memviralkan setiap kegiatan lewat instagram, twitter atau facebook dan media sosial lainnya dengan konten- konten pariwisata yang seru habis. Kalau dikerahkan mendukung acara ini, pasti akan sangat konek karena mereka bisa sekalian belajar cara mengelola event, sampai memasarkan paket wisata," tambahnya.