“Optimalisasi kunjungan wisman dimiliki oleh Belu. Wisman yang masuk sangat besar. Mereka banyak melakukan aktivitas di sana. Sejauh ini, optimalisasi kunjungan wisman diberikan Timor Leste karena secara geografis sangat dekat,” tegas Ricky.
Berbatasan langsung dengan NTT, lebih dari 1 juta wisatawan Timor Leste menyeberang pada rentang Januari hingga Juli. Jumlah ini naik 89,2% dari rentang yang sama di tahun 2017. Angka kunjungan pun terlihat maksimal pada Juli dengan jumlah 163.300 orang. Namun, rapor kunjungan positif secara umum ini sudah terlihat sejak awal 2018. Pada bulan Januari angkanya mencapai 153.500 orang.
“Pergerakan wisatawan Timor Leste ini sangat positif. Angkanya maksimal. Progress ini tentu menjadi angin segar bagi aktivitas perekonomian masyarakat di perbatasan,” jelasnya lagi.
Program crossborder untuk optimalisasi wisman pun diapresasi Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. Semua ini bertujuan untuk menopang target besar 17 Juta di tahun 2018 ini.
Baca Juga: Kemenpar Adakan Lomba Foto dan Cerita Destinasi, Hadiah Fantastis Menanti
“Event-event di wilayah crossborder ini harus rutin dilakukan. Sebab, potensi untuk menarik wisman sangat besar. Salah satunya event FC Mota'ain ini yang harus dikunjung warga Timor Leste karena ada banyak kemeriahan di sana," tutupnya