Gandeng GenPI, Kemenpar Garap Potensi Destinasi Digital di Perbatasan

MN Yunita Suara.Com
Jum'at, 07 Desember 2018 | 12:00 WIB
Gandeng GenPI, Kemenpar Garap Potensi Destinasi Digital di Perbatasan
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin serius menggarap potensi perbatasan atau cross border. Salah satunya lewat seminar Destinasi Digital Cross Border di Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan berlangsung 6-8 Desember 2018, di Grand I Hotel Nagoya Batam.

Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Nasional, Mansyur Ebo mengatakan, Kemenpar akan melibatkan GenPI di cross border sebagai peserta. Sebab, mereka diharapkan bisa membuat konten-konten digital yang membuat cross border jadi lebih menarik.

“GenPI akan selalu mendukung tiap kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata. Termasuk di cross border. Terlebih, acara ini bertujuan untuk memberikan strategi pemasaran destinasi digital, agar dapat meningkatkan target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia pada 2019 nanti,” ujarnya, Kamis (6/12/2018).

Sesi materi akan diisi langsung oleh staf Kemenpar. Ada dari Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi, Samsriyono. Ia akan berbagi materi tentang strategi promosi pariwisata daerah cross border.

Baca Juga: Kemenpar Adakan Lomba Foto dan Cerita Destinasi, Hadiah Fantastis Menanti

Kemudian ada Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Muh. Noer Sadono. Ia akan memberikan materi media sosial sebagai promosi wisata digital. Selain itu, berbagai informasi lain juga akan disampaikan dari perwakilan GenPI Indonesia.

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi, Samsriyono, mengatakan ada tiga formulasi dalam strategi marketing yang harus diterapkan.

“Strategi bisa dijalankan melalui program Branding, Advertising, dan Selling (BAS), kemudian insentif akses, hot deals, dan CDM. Juga melalui program border tourism, tourism hub, dan low cost terminal,” ungkapnya.

Adapun implementasi strategis pada program border tourism, yaitu melalui program joint promotion. Misalnya dengan penyedia transportasi (ferry dan bus), event crossborder, hot deals, destinasi digital, dan mobile positioning data (MPD).

Untuk program tourism hub memiliki implementasi strategis pada peningkatan peran VITO Singapura. Serta menjaring wisman Asia Tenggara dan Australia di Singapura.

Baca Juga: Kemenpar Raih 2 Penghargaan di Ajang Media Humas 2018

“Sedangkan untuk low cost terminal terdapat dua implementasi strategis, yaitu joint promo dengan Terminal 2 CGK dan joint promo dengan maskapai yang membuka rute Internasional ke LCT tersebut,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI