Suara.com - Musik yang bahagia dapat menularkan kebahagiaan dan sebaliknya, lalu mendengarkan musik juga mengembangkan kreatifitas lho.
Manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan dan pikiran sudah tidak diragukan lagi, penelitian juga menemukan bahwa mendengarkan musik yang menyenangkan bisa meningkatkan kreativitas.
Hampir semua orang mungkin senang mendengarkan musik, meskipun jenisnya beda-beda. Ada orang yang mungkin lebih suka musik yang pelan dan sendu, ada juga yang mungkin lebih suka mendengarkan musik bahagia. Semua itu memang tergantung selera masing-masing dilansir Hello Sehat.
Namun, penelitian baru mengungkapkan manfaat lain dari mendengarkan musik yang bahagia yaitu dapat membuat Anda lebih kreatif.
Baca Juga: Tiba di Jakarta, Personel Judas Priest Ngeluh Macet
Dua tim penelitian dari Radboud University di Nijmegen, Belanda dan dari University of Technology Sydney di Australia mengamati cara sederhana dalam meningkatkan kreativitas yaitu dengan mendengarkan musik. Hasil penelitian ini kemudian diterbitkan dalam jurnal Plos One.
Dalam penelitian tersebut dilaporkan bahwa mendengarkan musik yang bahagia dapat meningkatkan kreativitas dan Anda jadi lebih banyak menghasilkan solusi dan ide yang inovatif dibandingkan dengan orang yang mendengarkan musik lembut.
Penelitian ini juga menguji beberapa jenis musik lainnya yaitu musik sedih, cemas, dan tenang. Namun, efeknya tidak terlihat. Tampaknya, jenis musik juga penting.
Meskipun alasannya belum jelas, peneliti melaporkan bahwa musik yang bahagia dapat membantu para peserta penelitian jadi lebih fleksibel dalam berpikir. Ini membantu mereka untuk mempertimbangkan ide-ide yang mungkin tak terpikirkan oleh mereka jika menyelesaikan tugas dalam keadaan sepi.
Penelitian ini terinspirasi oleh musik Mozart yaitu keyakinan bahwa mendengarkan musik klasik lebih meningkatkan kreativitas daripada tidak mendengarkan musik apa pun.
Baca Juga: Uji Coba Hari ini, Skybridge Tanah Abang Bisa Dilalui Pejalan Kaki
Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner pada 155 orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Responden diminta untuk melakukan beberapa jenis musik yaitu musik tenang (gairah rendah), bahagia (gairah tinggi), sedih (gairah rendah), cemas (gairah tinggi), serta tanpa musik.