Drama Salahuddin Lawan Penjajah, Jadi Sorotan di Festival Fanten Fagogoru

MN Yunita Suara.Com
Kamis, 06 Desember 2018 | 18:00 WIB
Drama Salahuddin Lawan Penjajah, Jadi Sorotan di Festival Fanten Fagogoru
Festival Budaya Islam Fanten Fagogoru 2018, Selasa (4/12/2018). (Dok:Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keseruan tampak pada pembukaan Festival Budaya Islam Fanten Fagogoru 2018, Selasa (4/12/2018). Acara ini dipusatkan di Kecamatan Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara menampilkan berbagai atraksi menarik.

Salah satu atraksi yang mengundang perhatian pengunjung adalah drama yang menggambarkan perjuangan Salahuddin Talapudin saat melawan penjajah.

Salahuddin Talapudin adalah pahlawan asal Patani yang sekitar tahun 1847. Di kala itu, masyarakat Patani hidup dari berladang. Maklum, tanahnya sangat subur. Seperti juga tanah Halmahera Tengah lainnya. Namun, suasana berubah ketika penjajah masuk ke Patani. Penindasan terjadi.

Salahuddin yang tidak terima, melakukan perlawanan. Ia mendekati warga dan mengajak menghadapi penjajah. Namun pergerakannya dianggap berbahaya oleh penjajah. Salahuddin pun ditangkap. Namun, ia sempat dibebaskan. Bukannya kapok, perjuangan Salahuddin justru semakin menjadi.

Baca Juga: Kemenpar Raih 2 Penghargaan di Ajang Media Humas 2018

Ia mengajak masyarakat Patani melengkapi diri dengan senjata. Perjuangannya semakin masif. Hasilnya, penjajah berhasil diusir dari Patani. Namun, dengan memanfaatkan Kesultanan Ternate, Salahuddin ditangkap dan diadili. Sampai akhirnya, Salahuddin mendapatkan hukuman tembak.

Bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara mengatakan perjuangan ini harus diteladani. “Jangan mudah menyerah. Itulah gambaran perjuangan Salahuddin yang harus diteladani. Dan gambaran itu kita dapat dari pelaksanaan Fanten ini,” paparnya.

Dijelaskannya, Fanten mengajarkan masyarakat untuk saling asah asih dan asuh. Masyarakat diajak untuk peduli sesama.

“Fanten mengajarkan kita untuk saling peduli. Mengajarkan banyak kebaikan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah mendukung kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan pariwisata,” tambahnya.

Fanten Fagogoru adalah kegiatan budaya yang dibalut nuansa religi. Pelaksanaannya selalu dilakukan saat bulan Rabiul Awal. Tujuannya sebagai ucapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi. Tiga negeri di Maluku Utara yakni Weda, Patani, dan Maba, terlibat dalam kegiatan ini.

Baca Juga: Momentum Akhir Tahun, Kemenpar Gencar Promosikan Danau Toba

Fanten biasa dipadukan dengan atraksi budaya lain seperti Tarian Cokaiba Lalayon. Dan, acara diawali dengan memiyen atau wao.

REKOMENDASI

TERKINI