Ini Awal Mula Danau Kaolin Belitung Menampakkan Keindahannya

Senin, 03 Desember 2018 | 17:00 WIB
Ini Awal Mula Danau Kaolin Belitung Menampakkan Keindahannya
Wisatawan tampak berfoto di Danau Kaolin, Belitung. (Vessy Frizona/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisata Belitung sepertinya kini makin hits, setelah beberapa tahun terakhir wisata Laskar Pelangi menjadi primadona, kini muncul objek-objek wisata baru yang tak kalah menarik, salah satunya wisata Danau Kaolin.

Danau Kaolin terletak di Desa Air Raya Tanjung Pandan, Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Dari Bandara di Tanjung Pandan, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berkendara untuk sampai dan menikmati Danau Kaolin.

Bagi traveller yang berencana akan mengunjungi Belitung, beruntunglah karena ada objek wisata baru yang bisa dikunjungi dan bakal menambah persinggahan Anda selama berada di Belitung.

Seperti yang dikatakan Farak, penduduk asli Belitung, bahwa alam Belitung tampaknya mendukung untuk menjadi daerahnya sebagai tempat wisata.

Baca Juga: Lama Pacaran Tak Kunjung Menikah? Coba Intip 3 Tips Ini

Terbukti fenomena alam langka, menjadikan salah satu kawasan ini destinasi wisata baru yang masuk dalam daftar para wisatawan.

Pemandangan alam Danau Kaolin, Belitung. (Suara.com/Vessy Frizona)
Pemandangan alam Danau Kaolin, Belitung. (Suara.com/Vessy Frizona)

“Mulai hits-nya sekitar 2-3 tahun belakangan ini. Biasa dari foto-foto di media sosial, banyak orang yang penasaran, jadi kalau ke Belitung ya pasti mampir ke sini (danau Kaolin),” ungkap Farak saat ditemui Suara.com belum lama ini di Belitung Selatan.

Lebih lanjut ia pun menceritakan, awal mula Danau Kaolin. Mulanya, kata Farak, lokasi itu bukan danau biru yang dikelilingi hamparan tanah putih.

“Semula daerah ini merupakan kawasan galian tambang. Sesuai namanya, galian tambang di sini adalah tambang mineral kaolin. Penampakan danau biru ini adalah hasil dari bekas galian tambang,” terangnya panjang lebar. 

Tak dapat dipungkiri, meski Danau Kaolin tampak begitu indah, namun terciptanya merupakan akibat dari alam yang dirusak. Para penduduk asli merasakan dampak negatif dari kerusakan alamnya.

Baca Juga: Ini Bedanya Laksa Singapura dengan Laksa Betawi

“Kerusakan alam akibat galian tambang telah mengotori dan merusak banyak galian sungai, khususnya di Babel,” beber Farak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI