Dari sisi keamanan pun sektor pariwisata bisa terdampak. Seperti saat terjadi bom di Surabaya, saat itu 14 negara mengeluarkan travel warning. Ada Inggris, Polandia, Prancis, Irlandia, Swiss. Amerika, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Kanada, Filipina, Brazil.
Ketua Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar, beberapa waktu lalu mengatakan, jumlah kunjungan wisman pada Januari—Mei dipengaruhi oleh kondisi pariwisata di Tanah Air yang terganggu isu terorisme dan kondisi alam.
“Dampaknya, banyak negara yang menerbitkan travel advisory dan travel warning ke Indonesia. Konsekuensinya, tingkat kunjungan wisman pada sisa tahun ini harus digenjot ke level rata-rata 1,5 juta—2 juta per bulan. Ada hal-hal yang harus segera dilakukan agar target itu tercapai,” sebutnya.
Dia mengusulkan agar pemerintah menargetkan kunjungan wisman dari pasar kedua dan pasar-pasar yang selama ini belum maksimal digaet. Tak hanya itu, aturan-aturan penerbangan untuk chartered flight harus lebih dipermudah.
Baca Juga: Kemenpar Umumkan 17 Destinasi Wisata Peraih ISTA 2018