Suara.com - Beredar sebuah video viral seorang ibu-ibu yang diduga seorang copet dihakimi massa di sebuah pasar. Dalam video yang diunggah akun @newstijen, Minggu (2/12/2018), memperlihatkan seorang perempuan paruh baya menggunakan baju pink yang jilbabnya ditarik hingga terlepas.
Dalam video juga terlihat seorang bapak-bapak ikut melakukan aksi main hakim sendiri kepada si ibu tadi dengan memukul kepala dan menyeretnya ke suatu tempat. Pada video berikutnya, si ibu tersebut menangis memohon ampun karena rambutnya diguntingi warga.
Si perekam menyebutkan jika massa akan membotaki. Meski belum diketahui dimana dan kapan kejadian ini terjadi. Namun, netizen mengecam tindakan aksi main hakim sendiri dalam video viral tersebut.
"Kalo pun dia copet ya tetep lah dia manusia jangan di gituin serahin aja ke polisi," seru netizen
Baca Juga: Ni Ketut Raka, Disabilitas yang Berlatih Silat dengan Perasaan
"Perkara maling baju yg ga seberapa dipasar sampe dibotakin anjir, belum tentu juga dia maling, miris emg,"
"BAYANGKAN ITU IBU KALIAN," tulis akun lainnya.
Di kesempatan berbeda, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto minta warga jangan suka main hakim sendiri dalam menyelesaikan masalah.
“Intinya begini mohon tidak ada kebiasaan main hakim sendiri, biarkan itu diserahkan kepada kepolisian atau pihak berwajib,” kata Seto Mulyadi beberapa waktu lalu.
Kak Seto mengatakan apapun alasannya, main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan. Terlebih lagi tuduhan yang diberikan tidak terbukti benar.
Baca Juga: Kembali Gagal Menang, Mourinho: Man United Kekurangan "Petarung"
Kak Seto meminta kontrol aparat penegak hukum ditingkatkan lagi. Seperti mengadakan sosialisasi mengenai pengenalan hukum kepada masyarakat.
"Masyarakat harus mempererat komunikasi lagi dengan para penegak hukum, caranya memberi kesadaran akan pentingnya penegak hukum bagi keamanan masyarakat. Aparat bisa bertindak. Coba aparat buat masyarakat untuk diajak melek hukum,” pungkas Kak Seto.