Mudah Ditemui di Rumah Makan Padang, Ini Ciri Khas Randang Asli

Jum'at, 30 November 2018 | 15:45 WIB
Mudah Ditemui di Rumah Makan Padang, Ini Ciri Khas Randang Asli
Rendang (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Randang atau yang biasa kita sebut rendang merupakan makanan khas asal Sumatera Barat yang sudah mendunia. Cara memasaknya yang butuh waktu lama membuat bumbu rempah menyerap sempurna sehingga rasanya begitu lezat. Randang sendiri sangat mudah ditemui tanpa kamu perlu jauh-jauh pergi ke Padang. Di rumah makan Padang yang tersebar di seluruh Indonesia, kamu pasti bakal menemukan kuliner satu ini. Namun tentu saja, randang di luar Sumatera Barat sudah disesuaikan dengan selera warga setempat.

Lalu bagaimana citarasa dan tampilan randang yang asli? Sedikit bertolak pada sejarah, disampaikan Andre Setiawan, S.STP.,M.PA. selaku Kepala Badan Penghubung provinsi Sumatera Barat, randang mulanya muncul karena kebutuhan masyarakatnya yang senang merantau. Untuk melalui perjalanan laut ke daerah tujuan, maka orang Sumatera Barat membutuhkan makanan yang tahan lama.

"Lalu dibuatlah makanan yang tahan lama serta tetap terjaga kelezatan dan kualitasnya. Nah, proses karamelisasi pada randang ini yang membuatnya bisa tahan lama, bahkan semakin lama dimasak, bumbunya akan semakin meresap. Bentuknya juga kering sehingga tahan lama," ujar Andre dalam temu media 'Nusantara Marandang' di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Itu sebabnya, pada randang yang asli, teksturnya cenderung kering dan berwarna kehitaman namun bukan berarti gosong. Warna hitam ini berasal dari proses marandang yang sangat lama sehingga benar-benar meresap ke dalam daging.

Baca Juga: Teaching and Travelling untuk Generasi Bebas Anemia

"Kalau masih basah itu kalio. Jadi randang yang asli dia kering dan kehitaman," tambah dia.

Meski demikian, Andre mengungkap tak ada bumbu khusus yang digunakan randang asli Sumatera Barat. Menurutnya untuk bumbu cenderung sama, bedanya mungkin lebih pada teknik memasak. Ia mengatakan umumnya randang asli di Sumatera Barat dimasak dengan kompor berbahan bakar kayu.

"Kompor asli pakai kayu, wajan juga harus asli. Makin enak kalau dimasak dalam porsi besar. Itu berpengaruh dalam citarasa randang. Yang terpenting memang prosesnya. Biasanya tidak hanya dikerjakan satu orang, tapi gotong royong. Jadi ada kekeluargaan gotong royong dalam proses marandang," tambah dia.

Nah bagi Anda yang tertarik untuk melihat bagaimana proses memasak randang asli dan berbagai macam versi randang nusantara, Andre mengajak Anda untuk hadir dalam festival Nusantara Marandang yang akan diselenggarakan pada 2 Desember 2018 di kawasan Gelora Bung Karno.

Pemilihan Jakarta sebagai tempat puncak acara, kata Andre, bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa randang sebagai kuliner khas Minangkabau sudah menjadi milik bersama masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tol Trans Jawa Segera Rampung, Pemda Harus Kreatif Kembangkan Ekonomi

"Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Kita ada stand kuliner yang tidak hanya dari Sumatera Barat tapi juga Jakarta dan provinsi lainnya, tetapi memang membawa kuliner Sumatera Barat. Ada 20 UMKM randang yang akan hadir membawa jenis randang berbeda-beda," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI