Kontribusi faktor genetis terhadap penyakit jantung yang berujung pada kematian dinilai relatif lebih kecil dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun gagasan demikian relatif baru dalam dunia medis.
Sekitar akhir 1970an para ilmuwan medis Barat beralih meneliti faktor-faktor eksternal penyebab penyakit jantung seperti makanan, olahraga dan konseling kelompok.
Analisis bahwa makanan sebagai salah satu sumber pemicu penyakit jantung kiranya sungguh tepat, di tengah maraknya tren konsumerisme makanan siap saji, junkfood yang jauh dari mutu gizi. Sebenarnya gizi dan vitamin banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan.
Dr. Susianto Tseng mengatakan sayur merupakan makanan sehat, rendah lemak, kaya vitamin yang menyehatkan. Para ahli kesehatan sangat menyarankan mengonsumsi sayuran yang cukup setiap hari.
“Generasi kita kekurangan konsumsi sayur dan buah, hanya 8 persen saja yang mengonsumsi,” ujar dokter yang juga seorang Vegan ini.