Suara.com - Bukan hanya kulit manggis yang ada ekstraknya. Kini, kulit pisang yang lebih sering dianggap sebagai sampah pun, ada ekstraknya. Hasil penelitian bahkan menyebutkan bahwa kulit pisang mengandung kadar hormon pemberi perasaan senang dan nyaman atau hormon serotonin dalam jumlah yang cukup tinggi.
Hal ini terungkap lewat penelitian yang tengah dilakukan oleh tim peneliti asal Universitas Gadjah Mada pada kulit pisang kepok.
"Limbah pisang kepok sangat banyak, terutama di Lampung. Biasanya kulit pisang hanya akan dijadikan pakan ternak. Tapi kini kita akan manfaatkan," kata salah satu peneliti, Andreanyta Meliala, dalam acara Awarding Nutrifood Research Grant (NRC) 2018 di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Meski belum rampung dan masih membutuhkan anggaran waktu selama enam sampai delapan bulan, Meliala mengatakan kalau kini ia dan timnya sudah sampai pada tahap ekstraksi. "Sudah selesai tahap ektrak pada kandungan anti depresan."
Baca Juga: BMW Kemungkinan Bakal Membuat Pabrik Kedua di Amerika Serikat
Kulit pisang rencananya akan diolah menjadi produk makanan layak makan, entah berupa biskuit atau sereal.
Urusan rasa, Meliala menjamin kalau flake dari kulit pisang kepok tidak meninggalkan rasa sepat yang menganggu. "Saya sudah mencoba rasanya dan terasa seperti pisang, apalagi sekarang teknologi pangan sudah sangat luar biasa. Jadi, layak makanlah," tambahnya.
Ia berharap hasil penelitian tersebut dapat berguna dan berhasil menyajikan data saintifik bagi kebutuhan masyarakat secara langsung.