Bidik Wisman Tiongkok, Kemenpar Partisipasi di CITM 2018

MN Yunita Suara.Com
Jum'at, 30 November 2018 | 09:00 WIB
Bidik Wisman Tiongkok, Kemenpar Partisipasi di CITM 2018
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Saya sudah ingatkan, jangan biarkan gaduh berkepanjangan. Pariwisata itu industry hospitality, bisnis yang mengedepankan keramah-tamahan. Kalau masalahnya business to business, selesaikan di level asosiasi,” tegasnya.

Arief khawatir, situasi ini akan dimanfaatkan oleh kompetitor Bali dan sekaligus kompetitor Wonderful Indonesia. Adanya kondisi ini membuat kompetitor bisa menarik lebih banyak turis Tiongkok datang ke negara mereka. Karena itu, semua harus cerdas menyikapi permasalahan ini. Jangan biarkan kegaduhan ini merusak iklim industri pariwisata Indonesia.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, ia sudah berkoordinasi dengan Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) agar bertemu dengan China National Tourism Association (CNTA), dan membuat “White List Tour Agencies – Tour Operators.”

“Kedua belah pihak harus sama-sama membuat daftar atau meregistrasi TA-TO, sehingga mudah mengontrolnya ketika ada keluhan. Saya pikir ini cara paling halus dan paling bijak untuk menyelesaikan masalah “Zero Dollar Tour” di Bali. Masing-masing asosiasi bisa saling mengontrol anggotanya untuk menjaga iklim bisnis yang baik,” tandasnya.

Sementara itu, Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengatakan pariwisata itu tidak ada perang. Semu happy, semua gembira. Bahkan, USA saja bangun booth besar di arena CITM 2018, meskipun mereka sedang ‘terlibat’ perang dagang dengan Tiongkok.

Djauhari mengungkapkan, ada 150 juta outbounds Cina dan terus naik setiap tahunnya. Mereka memiliki modal, hobi belanja dan makan. Mereka juga penggemar pantai, wisata bahari dan budaya.

“Kita jangan sampai kalah dengan negara-negara tetangga. Mereka sangat aktif dan agresif mempromosikan destinasinya contohnya Thailand. Malaysia juga pernah punya masalah dengan Tiongkok, tapi mereka cepat menuntaskan itu. Tanpa harus gaduh,” tambahnya.

REKOMENDASI

TERKINI