Dongkrak Pariwisata, Sales Mission Danau Toba Bakal Sambangi Makassar

MN Yunita Suara.Com
Kamis, 29 November 2018 | 15:00 WIB
Dongkrak Pariwisata, Sales Mission Danau Toba Bakal Sambangi Makassar
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masruroh mengatakan, Makassar memiliki infrastruktur perhubungan yang cukup lengkap. Kota metropolitan ini selalu disinggahi oleh warga Indonesia bagian timur maupun masyarakat bagian barat. Dari titik ini mereka bisa melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi wisata.

“Makassar dapat menjaring tidak hanya turis lokal, tapi juga dari daerah lain yang sedang tinggal di Makassar ataupun sekadar transit di sini. Dengan berbagai kelebihan dan keunikan tersebut, kami memilih untuk menyelenggarakan sales mission Danau Toba di kota ini,” bebernya.

Kabid Pemasaran Area I Regional I Kemenpar, Alfin Merancia menambahkan Danau Toba merupakan bagian dari kawasan strategis pariwisata nasional yang diprioritaskan. Wilayah ini masuk destinasi pariwisata unggulan nasional bagi pasar wisman maupun wisnus di Sumatera Utara.

“Danau Toba sebagai asset pariwisata nasional telah memiliki citra yang mendunia sebagai salah satu danau terbesar di dunia,” jelasnya.

Baca Juga: Sesmen Kemenpar Dukung Kolaborasi Industri-Komunitas GenPI

Danau Toba, memiliki potensi wisata alam dan budaya. Beberapa hal yang menonjol dari destinasi Danau Toba antara lain atraksi alam yakni Danau Toba sendiri, Pulau Samosir, danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang).

Kemudian atraksi budaya, meliputi Tari Sigale-gale, menenun Ulos, rumah Bolon, kebudayaan Tobayang, kampung Siallagan, serta Desa Suhi Suhi. Ada pula pemancingan, atraksi gajah di kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) hutan pinus, Taman Eden 100, dan lain-lain.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan pihaknya menetapkan target 20 juta wisman dan 275 juta wisnus di tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut, Kemenpar memiliki strategi marketing menggunakan pendekatan DOT (Destination, Original, dan Time).

Strategi lain yakni promosi dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), dan strategi media dengan pendekatan POSE (Paid Media, Owned Media, Social Media, Endorser).

Terutama pada pasar utama, misalnya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata Internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia.

Baca Juga: Genjot Pariwisata, Kemenpar Bikin Lomba Berhadiah Rp 130 Juta

“Strategi DOT difokuskan pada 10 destination branding Bali Baru dengan 3A, yakni Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas. Diantaranya adalah Great Jakarta, Great Bali, Great Kepri, Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Bunaken - Wakatobi – Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi," ungkapnya.

REKOMENDASI

TERKINI