Suara.com - Banyak hal yang kita lakukan pada pasangan diatasnamakan cinta, meski hal tersebut sebenarnya tidak menyenangkan buat pasangan. Misalnya, mengirim pesan setiap menit kepada pasangan hanya karena ingin memastikan dia baik-baik saja. Atau memaksanya foto selfie dan mengirimkannya ke kamu untuk membuktikan kalau ia tak sedang melakukan hal-hal yang kamu curigai.
Ya, ketika cinta sudah di pelupuk mata, kita sering sulit membedakan mana yang obsesi dan mana yang cinta. Keduanya terlihat mirip sehingga susah dibedakan. Meski begitu, kamu harus tetap memahami perbedaan cinta dan obsesi agar tidak terjebak dalam hubungan yang menjerumuskan. Coba cek, apakah kamu pernah melakukan hal-hal seperti berikut ini?
Cemburu berlebihan
Rasa cemburu memang kerap menjumpai pasangan yang sedang kasmaran. Katanya, cemburu itu tanda cinta. Tapi, bagaimana kalau cemburu diungkapkan secara brutal dan berlebihan? Misalnya, dengan mencelakakan teman pasangan yang dicemburui. Duh, itu sih bukan cinta namanya, melainkan obsesi.
Cinta seharusnya memberi batasan bagi kamu untuk menghargai privasi pasangan sehingga terhindar dari sikap cemburu buta.
Baca Juga: Tak Ada Lowongan Kerja, Pemuda Bacok Pegawai Cucian Mobil
Posesif pada pasangan
Kemana saja pasangan pergi, kamu bakal minta ikut. Kalau tak boleh, kamu bakal marah dan menganggapnya sedang menyembunyikan sesuatu. Hmm, sebenarnya ini umum dijumpai dalam sebuah hubungan, sih. Hanya saja, jika kamu terlalu mengekang pasanganmu, bisa jadi tindakanmu didasari atas obsesi, bukan rasa cinta.
Orang yang memiliki obsesi pada pasangannya, biasanya akan membatasi segala aktivitas pasangannya, karena yang ada di pikiran mereka hanyalah takut ditinggalkan.
Lalu, apalagi hal-hal yang membuktikan kalau kamu itu sebenarnya tidak cinta pada pasangan, melainkan hanya terobsesi belaka?