Kenapa Netizen Hobi Nyinyir Foto Seksi? Ini Jawabannya

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 27 November 2018 | 09:29 WIB
Kenapa Netizen Hobi Nyinyir Foto Seksi? Ini Jawabannya
Dinar Candy. (@dinar_candy/instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tampil terbuka dan selalu seksi, tampaknya sudah menjadi ikon bagi disk jockey (dj) Dinar Candy. Foto dan video seksinya pun selalu dipamerkan di dalam laman Instagram pribadinya.

Beberapa waktu lalu, Dinar Candy membuat heboh netizen, lantaran lewat fotonya yang memang mengundang selera netizen untuk menghujat pedas dirinya.

Dalam foto itu, Dinar mengenakan singlet berwarna hitam yang memperlihatkan bagian atas hingga belahan dadanya. Ia memadukan atasan tersebut dengan rok mini berwarna pink.

Foto Dinar Candy yang malah minta di-bully netizen [id@dinarcandy]
Foto Dinar Candy yang malah minta di-bully netizen [id@dinarcandy]

“Foto pale kamcut giys biar di bully .. biar di omongin orang, kalau bae bae netizen sepi," tulis Dinar Candy.

Baca Juga: Muncul Kubah Lava di Gunung Merapi, Begini Penjelasan PVMBG

Nah, mengapa netizen kini gemar membully foto-foto seksi? Ternyata ada penelitian yang membahas soal itu.

Mengutip Dailybeast, studi yang digelar Elizabeth Daniels, pakar psikologi dari Oregon State University, Amerika Serikat, itu mencoba melihat hubungan antara media dan pandangan perempuan tentang tubuh mereka sendiri.

Dalam studi itu dia menggelar sebuah eksperimen, dengan menciptakan sebuah karakter bernama Amanda Johnson. Dia lalu membuat dua akun Facebook berbeda untuk Amanda.

Di akun pertama di memasang foto profil Amanda dalam balutan gaun merah ketat yang mempertontonkan belahan dada nan seksi. Sementara di akun kedua dipasang foto Amanda yang menggunakan jeans, lengkap dengan selendang yang melingkar di lehernya.

Dalam kedua akun berbeda itu, Amanda sama-sama digambarkan sebagai perempuan yang menyukai film remaja "Twilight" dan film romantis "The Notebook", serta sebagai penggemar penyanyi Lady Gaga.

Baca Juga: Minim Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Bali Diminta Sosialisasi

Ia lalu mengundang 118 perempuan - 58 di antaranya berusia 13 sampai 18 tahun dan 60 lainnya berusia 17 sampai 25 tahun - untuk menilai kedua akun itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI