Suara.com - Meski bukan daerah penghasil kopi, minum kopi sudah jadi kebiasaan yang wajib dilakukan warga Belitung. Konon, nongkrong di warung kopi adalah salah satu cara mereka bersosialisasi dan menjalin keakraban.
Tepatnya di kota Manggar, Belitung Timur, kebiasaan minum kopi di sini terlihat sangat nyata. Terbukti sepanjang jalan utama Manggar, berjejer warung-warung kopi di kiri dan kanan jalan.
Diceritakan oleh salah satu pelayan di warung kopi Millenium yang terletak di Manggar, warung kopi selalu ramai pengunjung. Maka tak heran jika selalu ada warung kopi yang buka di kota ini, sejak pagi hingga dini hari.
"Ya memang orang sini sukanya ngopi, baik anak muda dan orang dewasa. Biasanya mereka pesan kopi secangkir tapi nongkrongnya bisa lebih dari dua jam," ujar Harti kepada Suara.com saat berkunjung ke kedai kopinya belum lama ini.
Baca Juga: Polisi Cari Sopir Taksi Online yang Antar Iin Puspita ke Hotel
Tradisi minum kopi di Belitung sudah ada sejak lama. Bermula dari kebiasaan para pekerja di perusahaan tambang yang beristirahat sambil menyeruput kopi, yang mana kebiasaan itu diikuti oleh warga lainnya untuk bertukar informasi dan menjalin keakraban. Mereka minum kopi bisa empat kali sehari.
Membahas soal banyaknya kedai kopi di kota Manggar, kota ini dijuluki dengan kota 1001 Warung Kopi. Patung Teko Kopi pun berdiri di kota ini.
Harti menambahkan, sebenarnya tak ada yang istimewa dari kopi yang disajikan di warung-warung kopi di Manggar. Hanya kopi hitam biasa dengan harga yang sangat pas di kantong.
"Kopi yang paling banyak dipesan adalah kopi O, yaitu kopi hitam dan kopi susu, kopi dengan campuran kental manis," jelasnya.
Satu cangkir kopi O dijual hanya Rp 6.000 dan kopi susu Rp 7.000. Sebagai teman minum kopi, warung kopi Millenum yang berdiri sejak 1998 menyediakan aneka gorengan, mi instan, roti bakar, dan nasi goreng.
Nah, bagi Anda yang berkunjung ke Belitung, mampirlah ke warung-warung kopi di Manggar untuk beristirahat sejenak setelah menjelajah pulau.
Baca Juga: Biksu Myanmar Gelar Aksi Tolak Pemulangan Rohingya