Suara.com - Nama Korri El Khobar bisa jadi belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Korri sendiri merupakan sosok peneliti perempuan yang aktif di dunia penelitian ilmiah terutama tentang penyakit hepatitis, dan beberapa kali mendapat penghargaan internasional.
Pada 2012 lalu, Korri El Khobar pernah memperoleh research fellowship untuk melakukan penelitian mengenai kanker hati akibat virus hepatitis B di Liver Research Centre, Trieste, Italia, selama 6 bulan.
Dua tahun kemudian, ia juga mendapatkan beasiswa University of Sydney Internasional Scholarship untuk studi doktoral di University of Sydney, Australia mengenai mekanisme patogenesis virus hepatitis C.
Penelitian Korri saat ini adalah mendeteksi awal karsinoma hati seluler (HCC) pada penderita infeksi virus hepatitis yang diharapkan dapat menghasilkan metode pemeriksaan baru non-invasif untuk deteksi awal HCC pada pasien hepatitis kronis di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Ratna Sarumpaet, Polisi Akan Panggil Rocky Gerung
Korri sendiri menggunakan Status Metilasi Polo Like Kinase 1 (PLK1) sebagai biomarker untuk deteksi awal HCC pada penderita infeksi virus hepatitis kronis.
"Saya meneliti tentang adanya suatu gen yang dapat digunakan sebagai alat deteksi dini kanker hati pada penderita hepatitis kronis," kata Korri dalam acara L’Oréal UNESCO For Women in Science National Fellowship Awards 2018, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kata Korry, ada 7 persen masyarakat Indonesia yang menderita hepatitis B dan 1 persen hepatitis C. "Mereka ini memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami kanker hati," lanjutnya lagi.
Bila hasil analisa statistik pemeriksaan status metilasi PLK1 pada penderita hepatitis kronis menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi, Korri berencana untuk merancang kit diagnostik komersial untuk pemeriksaan bagi masyarakat.
Ketertarikan Korri untuk menjadi peneliti sebenarnya sudah mulai muncul sewaktu ia kuliah S1 di Departemen Biologi FMIPA, Universitas Indonesia. Namun, Korri baru memulai karir sebagai peneliti pada tahun 2006 sejak bergabung dengan Lab Hepatitis, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Mengubah Kata Sandi Secara Teratur
Selain menjadi salah satu pemenang L’Oréal UNESCO For Women in Science National Fellowship Awards 2018, Korri juga telah meraih banyak prestasi seperti Westmead Research Foundation Top-Up Grant pada 2015 dan University of Sydney Postgraduate Research Support Scheme pada tahun 2016.
Peneliti perempuan ini berharap agar peneliti perempuan Indonesia lainnya tetap memiliki semangat dalam melakukan penelitian di Indonesia dan tidak ragu untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di ajang nasional maupun internasional.