Suara.com - Bersantai dan berlibur di Atuh Beach atau Pantai Atuh, Nusa Penida, Bali tak perlu khawatir kelaparan. Meski pantainya tak terlalu panjang, namun di sepanjang pantai berjejer warung atau kafe.
Ada sekitar 10 warung di Atuh Beach dan hampir semuanya menyajikan berbagai menu makanan dan minuman.
Saya bersama empat rekan wartawan online lainnya, seorang travel guide dan perwakilan dari Pegipegi.com memilih warung Tropical Cliff, dalam acara Media Trip Jelajahi Indonesiamu bersama Pegipegi, baru-baru ini.
Baca Juga: Diamond Beach, Pantai Baru Nan Memesona di Nusa Penida
Karena perut sudah keroncongan, kami tak mau berlama-lama melihat menu makanan. Kami langsung bertanya kepada pemilik warung yang bernama Putu tentang menu favorit di warungnya.
Pria paruh baya itu merekomendasikan menu ikan bakar plus nasi goreng. "Jenis ikannya di sini banyak, lobster juga ada. Kalau favorit orang sini (Indonesia) itu ikan bakar. Nasinya bisa digoreng atau nasi putih," kata Putu.
Kami bertujuh pun sepakat memilih menu ikan bakar dan nasi goreng. Ikan pu langsung dibakar, dan kami yang bersantai di pinggir pantai mencium aroma ikan bakar tersebut. Setelah menunggu sekitar setengah jam, makanan pilihan kami pun tersaji di atas meja makan.
Ikan yang dipilih rupanya ikan tongkol berukuran kecil. Ikan tesebut dibakar dengan bumbu spesial. Namun sayangnya, Putu enggan membocorkan bumbu spesialnya tersebut.
"Bumbunya biasa aja mas. Bawang merah, bawang putih, kunyit dan lain-lain," kata Putu.
Baca Juga: Raja Lima Nusa Penida yang Cantik Bak Raja Ampat
Namun yang spesial, ada sambal matah khas Bali yang menemani ikan bakar yang menggoda itu. Kami pun buru-buru menyantap ikan bakar tersebut.
Rasanya memang sangat lezat. Ikan tonkol yang gurih ditambah dengan sambal matah yang nikmat membuat menu kami terasa sangat sempurna. Ditambah lagi sepiring nasio goreng, membuat perut kami yang tadinya begitu lapar, berbalik menjadi kekenyangan.
Untuk minuman, warung Putu juga menyediakan berbagai macam jenis. Mulai dari minuman ringan hingga dingin. Namun karena di pantai, rasanya lebih mantap dengan es kelapa yang diberi sedikit batu es.
Putu mengklaim kalau warung-warung di Atuh Beach memasang harga yang terbilang murah. Untuk menu ikan bakar plus nasi goreng memberi harga sekitar Rp 50 ribu.
"Kalau dibanding dengan restoran kayak di Denpasar, harganya bisa berbeda dua kali lipat. Lobster misalnya, di sini cuma Rp 150 ribu per kilo. Di restoran di luar sini bisa Rp 300 ribu," kata Putu.