Keren, Penerjun Payung Perempuan Indonesia Taklukan Mount Everest

Kamis, 22 November 2018 | 09:58 WIB
Keren, Penerjun Payung Perempuan Indonesia Taklukan Mount Everest
Penerjun Payung Perempuan dari Indonesia Taklukan Mount Everest. (Naila Novaranti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah ribuan kali melakukan aksi terjun payung di belahan dunia selama 8 tahun, penerjun payung perempuan asal Indonesia, Naila Novaranti, akhirnya bisa merasakan terjun payung di atas Mount Everest, Nepal, pada 16 November 2018 lalu.

Dengan menggunakan helikopter khusus, Naila terjun dari atas ketinggian 25.000 kaki dari puncak Mount Everest. Keberhasilannya menaklukan medan-medan berat yang jarang dilakukan orang lain sekaligus menjadi kado terindah di hari ulang tahunnya. Ia memecahkan rekor menjadi satu-satunya penerjun payung dari Indonesia yang menaklukan langit di atas Mount Everest.

Penerjun Payung Perempuan dari Indonesia Taklukan Mount Everest. (Naila Novaranti)
Penerjun Payung Perempuan dari Indonesia Taklukan Mount Everest. (Naila Novaranti)

"Memang di sana itu menjadi lokasi terberat, tapi ternyata penerjunan berjalan sukses meski saat itu suhu bawah minus 45 derajat yang dinginnya luar biasa dan udara disana sangat tipis, tapi saya bisa menyelesaikan misi tersebut dengan baik tanpa cedera apapun," ujar Naila dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Kamis (22/11/2018).

Naila menambahkan, Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia yang terletak di negara Nepal yang menjulang hingga ketinggian 8.848 meter. Nah, di atas puncak itulah Naila melakukan terjun payung dengan ketinggian 25 ribu kaki dan mendapat lokasi yang terjal dan penuh dengan jurang pemisah.

Baca Juga: Nostalgia, Lima Game Ini Serupa dengan Tamagotchi

Penerjun Payung Perempuan dari Indonesia Taklukan Mount Everest. (Naila Novaranti)
Penerjun Payung Perempuan dari Indonesia Taklukan Mount Everest. (Naila Novaranti)

"Di sana karena udara sangat tipis, jadi penerjunan harus berada di atas gunung dengan menyusuri jalanan yang harus ditempuh selama empat hari. Kalau ditanya gimana rasanya aksi kali itu, saya bilang itu hal yang paling luar biasa karena saya harus bisa mendapat lokasi yang tepat, kalau salah sedikit saya bisa mendarat di jurang yang terjal. Parasut yang saya gunakan juga memiliki ukuran yang lebih besar agar stabil saat dikendalikan," tambah Naila.

Setelah sukses melakukan penerjunan dari atas Mount Everest, Naila pun mengaku sedang mempersiapkan diri untuk pemecahan rekor baru sebagai penerjun pertama di Kutub Utara. "Kalau ditanya sampai kapan saya akan terus menjalani karir penerjun, saya hanya bisa jawab sampai saya masih sehat terus saya akan tetap jalani," tutup Naila yang juga tercatat sebagai pelatih terjun Kopassus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI