Mendaki Takht-e-Suleiman, Destinasi Wisata Kapal Bahtera Nabi Nuh

Selasa, 20 November 2018 | 14:11 WIB
Mendaki Takht-e-Suleiman, Destinasi Wisata Kapal Bahtera Nabi Nuh
The Sulayman Mountain [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kalau Anda tukang jalan yang menyukai sejarah dan sedikit teka-teki, tak ada salahnya untuk berkunjung ke destinasi wisata The Sulayman Mountain atau yang lebih dikenal Takht-e-Suleiman di Iran yang disebut lokasi dimana kapal bahtera Nuh berada.

Karena menurut tim peneliti dari Arkeologi Alkitab, Search & Exploration Institute, lokasi tersebut merupakan tempat bersandarnya kapal besar pengangkut Nabi Nuh saat Bahtera Nuh terjadi.

Katanya, tim menemukan serpihan kayu di atas ketinggian 15.000 kaki dan sudah mengambil sampel untuk dianalisis di laboratorium.

Hasil dari laboratorium menunjukkan kalau fragmen pada kayu telah membatu. Mereka juga menemukan adanya kehidupan laut mikroskopis dalam sampel batuan yang biasanya hanya bisa ditemukan di dasar lautan.

Baca Juga: Ini yang Akan Dirindukan Bos Ducati dari Sosok Jorge Lorenzo

"Penelitian dan survei lokasi yang diselidiki oleh BASE Institute memiliki potensi kuat. Apakah itu sisa-sisa dari Kapal Bahtera Nuh? Institut BASE tidak membuat klaim bahwa kami telah menemukan Bahtera Nuh. Kami hanya akan membiarkan Anda menarik kesimpulan Anda sendiri," kata rilis penelitian.

Meski bukti hampir kuat, tapi tim peneliti mengaku masih melakukan penelitian lebih lanjut.

Bahtera Nuh sendiri merupakan salah satu misteri kejadian yang ditulis dalam beberapa kitab suci. Para ilmuwan juga berkali-kali berjuang untuk menemukan bukti apakah banjir besar pernah terjadi.

Kembali pada beberapa waktu lalu, sebuah peta berumur 700 tahun muncul dan mengungkapkan lokasi terjadinya Bahtera Nuh.

Disebut The Mappa Mundi, peta tersebut disimpan Hereford Cathedral dan diklaim berisi lebih dari 500 gambar termasuk "bukti" luar biasa yang menunjukkan lokasi dari kejadian-kejadian dalam kitab suci.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Korban Tsunami Aceh, Sandiaga Kampanye Janji Ini

Mahakarya besar ini dilihat oleh banyak ahli sejarah sebagai salah satu karya seni Abad Pertengahan terbesar yang masih hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI