Suara.com - Pemandangan perbukitan yang mengeliling pantai biru, dan wisata bawah laut hingga wisata budaya desa adat Lombok menjadi keunggulan destinasi wisata Lombok.
Ada Bukit Merise dan Tanjung Aan yang menjadi destinasi yang sedang digalakkan Kementrian Pariwisata (Kemenpar) program Lombok Bangkit di di Kawasan Mandalika, Kuta, Lombok Tengah.
Kemudian keindahan bawah laut Gili Nanggu, Sudak dan Kedis yang menjadi daya pikit, destinasi ini tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Lombok di pesisir bagian Pulau Lombok di Kecamatan Sekotong dan Kabupaten Lombok Barat.
Gili Nanggu, Sudak dan Kedis adalah salah satu gugusan pulau kecil berpasir putih yang di huni ribuan jenis ikan, terumbu karang dan juga tak berpenghuni.
Baca Juga: Juliana Moechtar Gantikan Wulan Guritno di Misteri Gunung Merapi
Tempat ini lebih private sehingga wisatawan akan lebih merasakan kehidupan pulau kecil.
Tidak ketinggalan wisata budaya di desa adat Sasak Sade, dan desa tenun Sukarara juga ikut dikenalkan kemenpar.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh Ricky Fauziyani, Kemenpar memiliki program Lombok Bangkit yang merupakan strategi pemulihan destinasi wisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak pasca-gempa Lombok.
Di tahapan rehabilitasi, Kemenpar melakukan identifikasi dampak pariwisata dengan melakukan publikasi dan promosi pariwisata destinasi yang tidak terdampak.
"Bantu kami menyampaikan di NTB ada dua destinasi terdampak dan tidak terdampak, yang sedang kita galakkan destinasi yang tidak terdampak alias tidak tersentuh efek gempa sehingga tidak ada yang berubah," katanya saat diwawancarai wartawan pada event gathering Amazing Lombok Famtrip yang terdiri dari perusahan travel, startup, event organizer hingga consultant yang berangkat ke Lombok mengeksplore wisata tidak terdampak pada (16-18 November).
Menurutnya Lombok memiliki daya tarik pada wisata muslim friendly, mulai dari wisata dan makanan halal yang mudah didapat. Turis paling banyal datang dari Timor Leste, Malaysia dan beberapa dari negara Eropa dan Timur.
Baca Juga: Dicemooh Fans Italia, Bonucci Minta Bedakan Urusan Klub & Negara
"Wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan pascagempa yang mengguncang hingga 7,0 skala richter (SR) beberapa bulan lalu. Kini Lombok tengah berbenah dan bangkit, sebenarnya kita sudah dibilang bukan lagi bangkit tapi sedang berlari untuk promosi ini," katanya.
Ricky Fauziyani mengatakan pascagempa sekiranya sudah ada 29 kegiatan yang dilaksanakan di sana. Dari jumlah tersebut, delapan diantaranya merupakan kegiatan yang sifatnya internasional.
Kegiatan itu digelar oleh beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea dan lainnya. Hal itu membuktikan bahwa saat ini Lombok sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ia menyebut gempa tidak mengguncang seluruh wilayah di Lombok. Lokasi terparah adalah di Lombok Utara. Guncangan 7 SR itu telah meratakan bangunan di sana. Namun perlu diketahui, tidak semua wilayah hancur, karena masih banyak wilayah yang tidak terdampak.
Sebab, pascagempa wisatawan yang berkunjung ke Lombok menurun sangat drastis. Tempat wisata hingga penginapan di sana begitu mendapati imbas dari ketakutan masyarakat untuk mendatangi Lombok.
"Padahal masih banyak destinasi wisata atau perhotelan yang aman dan nyaman untuk dikunjungi alias tidak terdampak gempa Lombok," ujarnya.