Suara.com - Berita soal dokumen palsu lolos uji kelayakan visa menghebohkan Malaysia.
Electronic Travel Registration & Information (eNTRI) menyedot perhatian publik setelah jurnalis setempat berhasil mengungkap betapa lemahnya proses penyaringan wisatawan tersebut.
Fasilitas ini konon membantu pemerintah Malaysia menyaring wisatawan asal Cina untuk masuk ke Malaysia.
BACA JUGA: Lalla Jakarta, Resto Milik Suami Dian Sastrowardoyo, Kece Banget
Dengan melewati proses pendataan eNTRI, wisatawan Cina dapat mengunjungi Malaysia selama 15 hari (tanpa perpanjangan waktu) dan tanpa harus mengajukan permohonan visa sama sekali.
Para pengguna eNTRI wajib membayar RM 100 atau setara Rp 349 ribu untuk setiap kali pendaftaran.
BACA JUGA: 5 Fakta Desa Malana, Desa Paling Cuek, Secuek Gebetan Abadimu
Sejak pertama kali diresmikan, fitur online ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari RM 198 juta atau setara Rp 694 miliar dari total dua juta wisatawan yang masuk ke Malaysia.
Sialnya, konon tak sepeser pun keuntungan tersebut mengalir ke pemerintah Malaysia, melainkan ke perusahaan pihak ketiga yang menaungi fitur online tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Resmikan Markas Avengers Indonesia, Isinya Mimpi
Jika itu belum cukup buruk, kenyataan selanjutnya jauh lebih mengenaskan.
Yakni ketika jurnalis menemukan kejanggalan eNTRI dengan menguji sistem pendaftaran online tersebut menggunakan dokumen palsu, nomor palsu, dan foto palsu berupa gambar seekor monyet.
Simak kisah selengkapnya di sini: