Suara.com - Kebesaran budaya Suku Dayak sudah tak terbantahkan. Sebagai suku terbesar di Pulau Kalimantan, keberadaannya mampu memberikan warna yang luar biasa.
Kebesaran Dayak tercermin dalam program Susur Nusantara Dayak Kalimantan Barat (Kalbar), 11-15 November lalu. Sebanyak 7 influencer media sosial dibuat terpukau kekayaan budaya Suku Dayak di sekitar Kapuas Hulu, Kalbar.
Dalam Susur Nusantara, yang berhasil ditemui adalah Suku Kayaan di Datah Diaan, Suku Dayak Tamambalo Apalin di Banua Tengah hilir, Suku Iban di Kedungkang, hingga Suku Dayak Iban di Sungai Utik.
"Asyik, keren. Ini di luar ekspetasi. Budayanya luar biasa. Dengan sambutan hangat di setiap suku yang kami singgahi, sepertinya kurang waktu yang ada untuk menjelajahi eksotisme Suku Dayak di Kapuas Hulu," ujar Pipit Damayanti, seorang food blogger asal Yogyakarta, yang mengikuti program tersebut.
Baca Juga: Promosikan Wonderful Indonesia, Kemenpar Gandeng Traveloka
Ucapan Pipit memang tak terbantahkan. Keramahan dan senyuman selalu menyertai tim Susur Nusantara ketika berkunjung ke setiap suku. Beragam suguhan kuliner selalu menyertai disetiap kesempatan. Suguhan ini menjadi menu wajib bagi para tamu yang datang.
Menunya sudah pasti nikmat. Seluruh kuliner yang disediakan merupakan hasil ladang dan alam sekitar. Ada sayur pakis, sayur labu, sayur daun ubi, ikan asin, telur, ikan sungai serta sambal.
"Suguhan tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya mereka dan pantang bagi kita menolaknya. Hal ini juga merupakan budaya mereka untuk memuliakan para tamu. Masakannya sederhana, namun nikmat, karena semua bahannya fresh dari alam," ungkap pemilik akun Instagram @kulinerjogja tersebut.
Eksotisme Tanah Borneo semakin lengkap dengan hadirnya budaya tato Suku Dayak yang mendunia. Bukan sekedar seni menggambar tubuh, tato Dayak merupakan representasi dari nilai-nilai kehidupan, kkaya makna. Semua bernuansa alam yang merupakan nilai terpenting kehidupan mereka.
"Bagi masyarakat Dayak, alam adalah ibu. Alamlah yang memberikan kehidupan. Maka dari itu semua direpresentasikan didalam seni mereka. Cara mereka hidup yang menjaga alam juga menjadi sebuah keunikan tersendiri dan itu juga sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan yang juga menjadi fokus Kemenpar," terang Pipit.
Baca Juga: Maria Simorangkir Kagumi Promosi Kemenpar untuk Danau Toba
Nilai-nilai itu juga tersaji kuat di Rumah Betang. Rumah tradisional Suku Dayak ini memberikan aura yang membuat betah setiap tamu yang datang. Beragam ukiran serta patung khas Dayak di rumah ini begitu kaya untuk ditelusuri.