Pikat Pengunjung, Atraksi Gendang Beleq NTB Hadir di CFD Jakarta

MN Yunita Suara.Com
Sabtu, 17 November 2018 | 18:00 WIB
Pikat Pengunjung, Atraksi Gendang Beleq NTB Hadir di CFD Jakarta
Menpar Arief Yahya ungkap Gendang Beleq akan makin menyegarkan CFD Jakarta. (Dok:Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati keunikan Gendang Beleq. Kekayaan seni budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bisa dinikmati di Car Free Day (CFD) Jakarta,  Minggu (18/11/2018).

CFD Jakarta akan dihiasi pesona Destinasi Superprioritas Mandalika. Ada juga beragam aktivitas yang bisa dinikmati mulai dari sport hingga parade seni budaya.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S Thaib mengatakan Gendang Beleq sangat memikat.

“NTB kaya dengan beragam seni dan budaya. Salah satu yang familiar adalah Gendang Beleq. Seni dan budaya yang satu ini bahkan sudah mendunia. Banyak wisman yang datang ke NTB juga untuk melihat Gendang Beleq ini secara langsung, selain faktor alam dan budaya lainnya,” kata Hiramsyah, Jumat (16/11/2018).

CFD Jakarta juga akan menjadi panggung besar bagi kesenian khas Suku Sasak, Lombok, NTB ini. Gendang Beleq merupakan alat musik tradisional NTB yang dimainkan secara berkelompok dan suara yang ditimbulkan Gendang Beleq sangat unik.

“Gendang Beleq ini luar biasa. Suaranya sangat unik, apalagi dimainkan secara berkelompok. Belum lagi kadang ada tambahan atraksi lainnya. Jadi menikmati Gendang Beleq secara langsung di CFD Jakarta ini bisa dikatakan moment langka,” jelasnya lagi.

Gendang Beleq memiliki ukuran diameter 0,5 meter dan panjang 1,5 meter. Bahan bakunya berasal dari kayu Meranti dan dilapisi kulit sapi/kerbau/kambing.

“Suara yang dihasilkan tentu unik dan khas. Jangan sampai terlewatkan acara ini sebab secara filosofi ada banyak hal yang bisa digali dari Gendang Beleq ini,” ujar Hiramsyah.

Mengacu historinya, Gendang Beleq merupakan kolaborasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Sasak. Kata ‘Gendang’ diadopsi dari suara yang dihasilkan, seperti ‘deng’ atau ‘dung’. Serapannya langsung dari kata gendang. Lalu, kata ‘Beleq’ ini adalah Bahasa Sasak yang artinya besar. Biasanya, Gendang Beleq ini dimainkan bersama alat musik lainnya. Ada gong, terumpang, pencek, oncer, hingga seruling.

“Permainan Gendang Beleq ini sangat menghibur. Ada banyak suara yang dihasilkan. Pertunjukan ini pasti akan semakin membuat CFD Jakarta pekan ini semakin meriah,” tegas Person in Charge (PIC) Mandalika, Larasati Sedyaningsih.

Gendang Beleq ini terbagi dalam beberapa varian. Ada gendang mama (laki-laki), gendang nine (perempuan), dan gendang kodeq (gendang kecil). Gendang mama dan nine ini berfungsi sebagai pembawa dinamika. Membentuk orkestra unik, parade Gendang Beleq pun biasanya dimainkan oleh 13 hingga 17 orang.

“Gendang Beleq ini sebenarnya sangat disakralkan oleh Suku Sasak. Ada banyak nilai yang dimiliki oleh Gendang Beleq ini. Beberapa diantaranya, keindahan, kebijaksanaan, hingga nilai kepahlawanan. Dalam masanya, Gendang Beleq ini terus mengalami perkembangan,” tutur Larasati lagi.

Pertunjukan Gendang Beleq awalnya untuk memberikan support bagi prajurit menuju medan perang. Seiring waktu, kini Gendang Beleq digunakan untuk memeriahkan acara penting. Ada acara adat, media penyambutan tamu, festival budaya, pernikahan, hingga khitanan.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengungkapkan, Gendang Beleq akan semakin menyegarkan CFD Jakarta.

“Moment terbaik selalu diberikan oleh Mandalika. Kini Gendang Beleq dihadirkan di CFD Jakarta dan ini tentu semakin menyegarkan. Sebab, pertunjukan Gendang Beleq ini selalu menarik. Kehadirannya di CFD Jakarta menjadi tanda betapa kayanya budaya di NTB. Destinasi ini harus menjadi prioritas liburan. Alam dan budaya di sana sangat bagus. Aksesibilitas mudah lalu amenitasnya terbaik,” jelasnya.

Baca Juga: Promosikan Wonderful Indonesia, Kemenpar Gandeng Traveloka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI