Suara.com - Kasus pembunuhan Keluarga Diperum Nainggolan alias Gaban di rumahnya tak hanya menyisakan rasa miris akibat dihabisi oleh saudara sendiri. Namun juga kesedihan yang dirasakan anjing peliharaan Gaban yang berjenis Mongrel.
Berdasarkan pantauan Suara.com di TKP beberapa waktu lalu, hewan peliharaan itu memang tampak tak terurus sejak Gaban bersama istri dan kedua anaknya ditemukan tewas pada Selasa (13/11/2018). Disampaikan drh Ayu Setiawati dari Jakpetz Vet Clinic, anjing memang bisa merasakan stres, sama seperti manusia.
"Hewan bisa stres apalagi anjing. Beda dengan kucing, anjing itu feeling kedekatan ke majikan sangat dekat. Ketika majikannya nggak ada dia akan merasa kehilangan sekali. Apalagi ketika semua majikannya meninggal. Dia bisa mengalami depresi karena kehilangan," ujar drh Ayu dalam 'Petcious Time' di kawasan Kemang, Sabtu (17/11/2018).
Lebih lanjut Ia menambahkan, gejala anjing yang mengalami depresi bisa berupa perubahan perilaku. Misal yang sebelumnya kerap menggongong menjadi diam dan pemurung. Meski demikian gejala psikologis ini biasanya susah terlihat, dibandingkan dengan gejala fisik.
"Penyakit psikologis umumnya nggak kelihatan gejala klinis karena masalahnya dari dalam. Tapi kita bisa lihat behaviournya berubah. Dari yang ceria kok pendiam. Ketika medical check up juga diperiksa nggak ada apa- apa. Memang nggak ada cara gampang untuk mengenali gangguan psikologis pada hewan peliharaan," tambah dia.
Nah untuk mengatasi depresi seperti yang dialami Anjing milik Gaban, drh Ayu mengatakan perlu dilakukan sesi trauma healing. Dalam sesi ini, anjing akan diajak berinteraksi sehingga Ia bisa merasa kembali diperhatikan oleh manusia.
"Atau bisa dicarikan teman atau keluarga baru yang care dan menunjukkan kalau dia bisa jadi anggota keluarga baru buat mereka," tandas Ayu.