Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan Di-upgrade Lewat Bimtek

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 15 November 2018 | 18:00 WIB
Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan Di-upgrade Lewat Bimtek
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan di Lido Lake Resort dan Hutan Bodogol, Jawa Barat (13 - 14 November 2018). [Dok. Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Wiwien Tribuani Wiyonoputri dari British Council (Consultan Langgeng Ecotourism Program) mengatakan, yang paling utama dari seorang Pemandu Interpretasi adalah bagaimana menjaga antusias wisatawan. Banyak langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga antusias wisatawan, dari mulai gaya bertutur, pemilihan kata hingga body language.

"Dalam memandu, kita bisa memilih kata-kata yang bisa menjaga antusias wisatawan. Selain itu, body language juga penting untuk mentranfer energi, semangat kita kepada mereka sehingga mereka tidak merasa bosan dan tetap antusias mengikuti tur wisata alam ini," tutur Wiwien.

Diakui Wiwien, dalam Bimtek ini peserta umumnya para praktisi yang memang sudah lama di bidang ekowisata.

Selain mendapat pencerahan dari materi yang disampaikan narasumber di ruangan, para peserta Bimtek juga berkesempatan mempraktekannya langsung di lapangan dengan menyusuri kawasan hutan Bodogol pada Rabu (14/11).

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan, Bimtek yang diadakan Kemenpar ini diharapkan bisa mengupgrade kemampuan para peserta yang sebagian besar pelaku industri ekowisata dan pengelola kawasan lindung. Seperti Taman Nasional dan Taman Wisata Alam.

"Mereka nanti diharapkan pandai dalam menceritakan keistimewaan kawasan yang dikelolanya. Mana yang penting diusung menjadi tema interpretasi yang kemudian digali dan dikuasai pengetahuannya untuk diceritakan kepada pengunjung,” ujarnya.

Perempun yang akrab disapa Kiki ini melanjutkan, dengan terbatasnya waktu pengunjung, luasnya wilayah dan banyaknya sumber daya yang dimiliki kawasan lindung. Tidak mungkin seorang pemandu interpretasi menceritakan semua hal kepada wisatawan.

"Jadi, sebaiknya mereka mengutamakan bagian yang menjadi keistimewaan kawasan yang dikelolanya," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dia Strategi Dongkrak Ekowisata Hutan Gede-Pangorango

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI