Suara.com - Dunia politik kembali panas dengan munculnya istilah politik genduruwo yang dilontarkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Istilah itu dinilai sebagai kesesatan berpikir bagi masyarakat dalam melihat perpolitikan Indonesia. Tapi banyak pengamat menilai negatif dan tidak jelas makna serta sasarannya sehingga ungkapan politik genderuwo lebih berbahaya daripada politik bermuatan SARA.
Membahas soal istilah poliltik genderuwo, mungkin generasi milenial bertanya-tanya apa itu genderuwo? Ya, di zaman sekarang memang hampir tak tergengar lagi kata genderuwo. Sehingga generasi milenial tidak mengerti dan tak mengenal apa itu genduruwo.
Padahal puluhan tahun lalu, genderuwo cukup populer di kalangan cerita rakyat. Lantas apa itu genderuwo?
Untuk generasi milenial yang masih penasaran, mengutip dari Wikipedia, genderuwo memiliki nama asli gunduruwa, yang dalam mitos Jawa adalah sebangsa jin atau makhluk halus berwujud manusia mirip kera. Ciri-cirinya, bertubuh besar, kekar, dan warna kulit hitam kemerahan. Rambutnya lebat dan tumbuh di sekujur tubuh, makhluk ini dikenal di sekitar pulau Jawa, orang Sunda menyebutnya, genderuwo.
Baca Juga: Mpok Nur Ingatkan Sandiaga Ziarah ke Makam Habib Cikini
Dalam cerita rakyat dulu, gunduruwo dipercaya dapat berkomunikasi dengan dan berhubungan langsung dengan manusia. Sosok gaib ini bisa menampakan diri sebagai manusia, bahkan serupa dengan wujud fisik seseorang.
Genduruewo adalah makhluk gaib yang usil, mampu berhubungan seksual, dan senang menggangu anak-anak. Contoh keusilan genduruwo seperti penepuk pantat perempuan, mengelus tubuh perempuan yang sedang tidur, hingga memindahkan pakaian dalam.
Lebih menyeramkan lagi, genduruwo bisa menyetubuhi perempuan. Untuk berhubungan seksual dengan manusia mereka akan muncul seperti sosok suami atau kekasih perempuan. genderuwo juga akan mendatangai perempuan-perempuan yang kesepian, termasuk janda. Dahulu masyarakat percaya genderuwo bisa menghamili perempuan.
Namun biasanya perempuan korban yang disetubuhi oleh genderuwo tidak akan sadar sedang bersetubuh dengan genderuwo karena genderuwo akan menyamar sebagai suami atau kekasih korban. Disebutkan pula kalau genderuwo memiliki libido dan gairah seksual yang besar dan jauh di atas manusia, sehingga ia amat mudah terangsang melihat kemolekan perempuan dan membuatnya menjadi makhluk yang senang menggoda perempuan.
Sebagai habitat, genderuwo gemar berada di batu berair, bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembap sepi dan gelap. Menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan seperti Hutan Jati Cagar Alam Danalaya, kecamatan Slogohimo, sekitar 60 km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo di Kulon Progo, sekitar 60 km ke barat Yogyakarta.
Baca Juga: Direktur Keuangan Adaro David Tendian Undur Diri
Nah, itulah sepenggal cerita tentang genderuwo yang saat ini sedang heboh dibicarakan negara untuk para milenial. Bagaimana Anda percaya?