Ini Dia Strategi Dongkrak Ekowisata Hutan Gede-Pangorango

Rabu, 14 November 2018 | 15:00 WIB
Ini Dia Strategi Dongkrak Ekowisata Hutan Gede-Pangorango
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan yang digelar pada 13 - 14 November 2018, di Lido Lake Resort dan Hutan Bodogol. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat memasuki wilayah Sukabumi, kita akan langsung merasakan suasana sejuk alam dengan nuansa pegunungan. Kawasan hutan yang masih lestari ini terdapat pada tiga kawasan kaki gunung, yakni Gunung Ceremai, Gede-Pangorango dan Halimun-Salak.

Ketiga ekowisata ini merupakan potensi wisata yang patut dikembangkan, sehingga menjadi tujuan wisata yang special tourism sekaligus kualitas tourism. Untuk mendongkrak potensi taman nasional hutan ini menjadi tujuan wisata dengan kualitas memuaskan pengunjung, maka dibutuhkan strategi khusus.

Nah strategi khusus inilah yang diungkapkan para narasumber yang memang ahli dalam bidangnya. Bagaimana strateginya? Simak saja Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan yang digelar pada 13 - 14 November 2018, di Lido Lake Resort dan Hutan Bodogol.

Hutan Bodogol atau PPKAB merupakan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, yang merupakan tempat pengenalan tentang kekayaan alam dari hutan hujan tropis di Indonesia. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan merupakan potensi wisata alam bagi mereka yang ingin menikmati suasana pegunungan.

Baca Juga: Sutradara Livi Zheng Pakai Gamelan Bali untuk Filmnya

Untuk mengangkat potensi wisata alam ini, Bimtek ekowisata hutan Gede Pangorango ini pun menghadirkan narasumber yang kompeten. Mereka memberikan ilmu mereka kepada para pengelola ekowisata.

Narasumber itu adalah Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar, David Makes, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kementerian LHK, Wahju Rudianto (diwakili Wasja SH ), Praktisi Ekowisata Teguh Hartono, serta Konsultan Pariwisata dari British Council, Wiwien Tribuwani Wiyonoputri.

Keempat narasumber tersebut memberikan pencerahan dan masukan kepada tak kurang dari 30 peserta pelaku industri dan pengelola wisata alam di kawasan Gunung Gede - Pangorango. Menurut David Makes, untuk meningkatkan ekowisata, taman nasional harus ada sinergitas antara Kemenpar dan KLHK.

"Bimtek ini harus punya tujuan, yakni peningkatan kunjungan wisman dan wisnus di ekowisata. Ini harus ada sinergi antara pariwisata dan KLHK. Dalam hal ini Kemenpar, tak bisa bekerja sendiri harus bersinergi dengan UPT KLHK, investors, pemda dan masyarakat," ujarnya, usai memberi materi sekaligus membuka Bimtek Pemandu Interpretasi Ekowisata Hutan.

Menurut David, kontribusi pariwisata dari ekowisata  memang masih minim.

"Karena itu, kita harus bisa meningkatkan pemanfaatan hutan konservasi dan produksi sebagai wisata alam, yang paling tidak seperti taman-taman nasional di dunia. Kita bisa kok, apalagi kita punya banyak taman nasional yang memiliki potensi wisata luar biasa," ujar David.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI