Suara.com - Eksotisme Bali diangkat sutradara Livi Zheng ke layar lebar. Judulnya, ‘Bali: Beats of Paradise’. Yang bikin bangga, film itu sudah diterima panitia Piala Oscar. Dengan kata lain, ‘Bali: Beats of Paradise’ akan bersaing di Academy Award.
‘Bali: Beats of Paradise’, menggunakan gamelan Bali sebagai tema. Film ini sudah diputar di Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Samuel Goldwyn Theater, Beverly Hills, Rabu (7/11) lalu. Academy of Motion Picture Arts and Sciences juga familiar sebagai Headquarter Oscar.
Lebih spesial lagi, film ‘Bali: Beats of Paradise’ ini masuk dalam Academy Award. Karya Livi ini masuk dalam kategori Best Documentary Feature. Kepastian status Nominasi Oscar 2019 akan diberikan pada 22 Januari tahun depan. Masuk dalam 76 film terbaik, ‘Bali: Beats of Paradise’ ini harus bersaing dengan sekitar 12 film dikategori sama.
Selain ‘Bali: Beats of Paradise’, slot kategori Best Documentary Feature dihuni ‘Hal’, ‘The Bleeding Edge’, ‘Scotty and the Secret History of Hollywood’, dan ‘Tea With the Dames’. Ada juga ‘The King’, ‘Crime + Punishment’, ‘Fahrenheit 11/9’, dan lainnya.
Livi mengungkapkan, film ‘Bali: Beats of Paradise’ sangat unik dengan background gamelan.
“Saat ini kami sedang bersaing di Academy Award. Semoga bisa masuk menjadi nominator Oscar di tahun depan. Kami percaya bisa lolos. Sebab, film ini sangat unik dengan gamelan di dalamnya. Kami tentu gembira karena film ini diputar di Amerika,” ungkap Livi yang kini berkarier di industri perfilman Amerika, Selasa (13/11).
Opening ceremony rilis film ‘Bali: Beats of Paradise’ sangat unik. Nuansa Pulau Dewata ini ditegaskan melalui alunan gamelan Bali dan double neck gitar. Double neck gitar dimainkan musisi Bali Balawan. Turut ditampilkan juga Tari Barong dan Tari Kecak. Film ‘Bali: Beats of Paradise’ ini akan diputar serentak di bioskop-bioskop Amerika Serikat mulai Jumat (16/11) waktu setempat.
“Banyak orang mungkin mendengarnya, tapi banyak yang belum tahu detail gamelan ini. Alur cerita tentang gamelan ini unik. Sebab, ini bagian dari ritual dan budaya. Kesemuanya ini lalu melebur dalam kontekstual yang berhubungan dengan Bali,” ujar Livi.
Gala premiere film ‘Bali: Beats of Paradise’ ini mampu memukau pengunjung. Mereka memiliki latar belakang tokoh penting industri perfilman Amerika, edukator, dan para diplomat dari berbagai negara. Hadir juga Director Disney Animation Paul Briggs, hingga Rektor University of California-Los Angeles Gene Block.
Para diplomat yang hadir ini berasal dari Bolivia, Kenya, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Bergabung juga Konjen RI di Los Angeles Simon Soekarno.
Livi menerangkan, nuansa Indonesia selalu dimasukan dalam film garapannya. Budaya gamelan juga sangat familiar di Negeri Paman Sam. Beberapa film besar seperti ‘Avatar’ karya James Cameron, TV seri ‘Star Trek’ dan animasi ‘Akira’ memakai musik gamelan.
“Gamelan ini fantastis. Gamelan telah digunakan oleh banyak sineas internasional. Musik gamelan ini digunakan di Hollywood melalui film ‘Avatar’ dan acara TV ‘Star Trek’. Jadi, gamelan ini bukan hal baru di Amerika. Namun, tidak banyak yang tahu kalau gamelan ini dari Indonesia. Saya selalu tertarik untuk memasukan nuansa Indonesia,” terang Livi lagi.
Sebelumnya nuansa Indonesia juga sangat kuat dimunculkan dalam Film ‘Brush with Danger’. Film ini menggunakan puluhan lukisan karya seniman Indonesia. Berkat kegigihannya mengangkat budaya asli nusantara, penghargaan pun diberikan melalui Unforgetable Gala pada Sabtu (8/12) nanti. Unforgetable Gala ini adalah award tertua di Amerika yang diberikan kepada tokoh penting Asia.
“Pembuatan gamelan ini sangat menarik. Saya terus bermimpi untuk syuting film di Indonesia. Yang jelas, jalan panjang sudah dilalui. Skenarioku bahkan sempat ditolak 32 kali. Itu justru melecut semangat untuk bangkit. Hanya perlu berkata ‘yes’ untuk sukses. Selain itu, semua juga harus dibangun dengan keimanan,” ujarnya.
Sebagai Duta Kebudayaan melalui film ‘Bali: Beats of Paradise’, Livi disandingkan dengan nama besar lainnya. Sebut saja Sutradara Jon M Chu (Crazy Rich Asians), Aktor John Cho (Searching), juga aktris Sandra Oh (Grey’s Anatomy).
Baca Juga: Maria Simorangkir Kagumi Promosi Kemenpar untuk Danau Toba
Melihat potensi dan dedikasi luar biasa kepada Indonesia, apresiasi pun diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
“Inspirasi Livi Zheng melalui film ‘Bali: Beats of Paradise’ luar biasa. Publik Amerika dan dunia diajak untuk mengenal lebih dekat budaya Bali dan Indonesia melalui gamelan. Kami tentu akan memberikan support. Sebab, film ‘Bali: Beats of Paradise’ ini bagus untuk branding pariwisata Indonesia,” tegasnya.
Mendekatkan nuansa Indonesia, film ‘Bali: Beats of Paradise’ berkisah perjalanan hidup Nyoman Wenten yang notabene seorang seniman gamelan. Tinggal di Los Angeles, Wenten pun dikenal sebagai pengajar etnomusikologi di UCLA dan Herb Alpert School of Music. Lekat dengan gamelan sejak kecil, Wenten akhirnya bekerjasama dengan Judith Hill. Judith adalah kontestan The Voice dan pemenang Grammy Award.
“Film ini memang telihat sangat unik. Pasti ada banyak kejutan terkat gamelan yang dimunculkan dalam film ini. Seluruh masyarakat Indonesia tentu berdoa agar film ‘Bali: Beats of Paradise’ menjadi nominator Oscar tahun depan. Sukses untuk Livi dan karya-karyanya,” tutup Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan menjadi #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok. (*)