Ini Bedanya Maskara Mahal dan Maskara Murah

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 13 November 2018 | 13:25 WIB
Ini Bedanya Maskara Mahal dan Maskara Murah
Ilustrasi Maskara / Mascara [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada begitu banyak rentang harga untuk sebuah jenis kosmetik, mulai dari yang murah hingga sangat mahal. Termasuk juga maskara. Anda mungkin bertanya-tanya kenapa ada maskara seharga puluhan ribu, dan ada pula maskara dengan harga mencapai jutaan rupiah.

Dilansir dari HuffPost, menurut make up artist Aleksandra Ambrozy dan Ni'Kita Wilson, seorang ahli kimia kosmetik dan pendiri Skinects.com, maskara mahal menawarkan suatu kelebihan dibanding maskara murah.

Dalam hal efektivitas, Ambrozy mengatakan bahwa sepanjang pengalamannya merias, maskara high-end memang terbukti jauh lebih unggul daripada maskara biasa.

"Saya suka maskara yang mampu memanjangkan sekaligus memberi volume pada bulu mata tanpa membuatnya menggumpal, dan itu tidak saya temui pada maskara murah," kata Ambrozy kepada HuffPost.

Baca Juga: Pembunuhan Sekeluarga, Sarah dan Arya Tewas di Kasur Hello Kitty

Berdasarkan pengetahuannya tentang industri kosmetik, Wilson mengatakan bahwa maskara high end memang menggunakan ingredient mahal yang tidak bakal digunakan oleh maskara biasa.

Sebagai contoh, dia berkata, “Serat yang digunakan pada mascaras high end mungkin lebih cocok dengan bulu mata asli karena [merek-merek tersebut] dapat menambahkan bahan ini lebih banyak untuk memberikan efek yang diinginkan.”

Wilson mengatakan merek-merek high end mungkin memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada hal-hal seperti desain kuas, yang merupakan komponen utama dalam keefektifan pulasan maskara. Kuas maskara, katanya, “sama pentingnya dengan ingredient,” jadi jika sebuah perusahaan mampu menghabiskan biaya lebih banyak untuk mengembangkan sikat maskara, itu artinya merek tersebut tak akan menjual murah maskara buatannya.

Merek-merek mewah mungkin juga mengembangkan formula maskara mereka dengan bahan-bahan atau teknologi spesifik yang lebih mahal, kata Wilson. Misalnya, polimer tertentu yang tak hanya anti air tetapi mencegah luntur, tentu itu akan meningkatkan harga jual.

Tetapi tentu saja, Wilson berkata, “Ini mungkin tidak berlaku pada semua merek mewah. Hal ini memang memiliki potensi untuk menaikkan harga, tetapi tidak semua merek mungkin menggunakan bahan-bahan ini.”

Baca Juga: Ribut dengan Jerinx SID, Via Vallen Rilis Video Klip Single Anyar

Label harga tinggi tidak selalu berarti produk tersebut lebih baik. Maskara kelas atas mungkin menawarkan formula yang lebih unggul, dan sikat yang lebih baik. Tetapi tidak semua.

Wilson menekankan bahwa merek maskara murah juga sudah mulai menginvestasikan uang dalam penelitian dan pengembangan untuk menyediakan maskara terbaik yang mereka bisa dengan anggaran tertentu.

Sebagai ahli kimia kosmetik, Perry Romanowski, mengatakan bahwa "Perbedaan kualitas sebenarnya lebih didasarkan pada pemasaran produk."

“Produk dari perusahaan besar seperti L'Oreal, P & G, Estée Lauder, misalnya, pada umumnya memiliki formula yang sangat baik. Sekarang, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin akan menggunakan formula tersebut untuk merek yang lain, baik yang mahal maupun yang tidak mahal."

Untuk lebih jelasnya, Romanowski memberi contoh, L'Oreal adalah perusahaan induk dari Lancome, merek premium, sekaligus Maybelline, merek biasa. Jadi, ada kemungkinan L’Oreal membagikan beberapa formulasi yang sama untuk seluruh mereknya, menghasilkan produk berbiaya rendah dan tinggi sekaligus dengan formula yang sama atau sangat mirip. Demikian tulis Romanowski dalam posting blog di situsnya, The Beauty Brains.

Romanowski melanjutkan, perbedaan besar antara merek premium dan merek murah adalah cara mereka memasarkan produknya. Wilson mengatakan, "Merek premium hanya menargetkan orang-orang yang hanya mau membeli produk premium. Akibatnya, merek premium dapat menjual sesuatu seperti maskara dengan harga lebih tinggi karena menargetkan pelanggan yang bersedia membayar. Ini semua benar-benar tentang preferensi pribadi. Apakah Anda akan membeli maskara seharga Rp 70 ribu atau Rp 1,5 juta, pilihan ada di tangan Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI